Menjadi mahasiswa bukan hanya soal hadir di kelas, mencatat materi, dan mengerjakan tugas. Ada satu ruang belajar lain yang kerap dilupakan, padahal di dalamnya tersimpan pelajaran berharga yang tak pernah tertulis di buku kuliah---yakni organisasi.
Organisasi mahasiswa hadir sebagai laboratorium kehidupan nyata. Jika di ruang kuliah mahasiswa diajarkan teori, maka di organisasi mereka belajar praktiknya. Di sinilah kemampuan komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, hingga cara menyelesaikan konflik teruji secara langsung. Semua itu tidak bisa diperoleh hanya dengan membaca diktat atau mendengarkan dosen.
Mengikuti organisasi juga berarti belajar keluar dari zona nyaman. Mahasiswa diajak bekerja sama dengan berbagai karakter manusia, menghadapi tekanan deadline, hingga menyusun strategi dalam mencapai tujuan bersama. Dari pengalaman inilah mental tangguh terbentuk, sekaligus melatih kecerdasan sosial yang kelak sangat berguna di dunia kerja maupun kehidupan masyarakat.
Bahkan, banyak alumni sukses yang mengakui bahwa apa yang membuat mereka tangguh bukan sekadar nilai akademik, melainkan pengalaman mereka berproses di organisasi. Karena itulah, organisasi disebut sebagai "universitas kedua" bagi mahasiswa.
Maka, bagi mahasiswa baru, jangan ragu untuk mengambil langkah bergabung dengan organisasi. Bukan untuk mengejar jabatan semata, melainkan untuk memperkaya diri dengan pengalaman, jaringan, dan keterampilan yang tidak akan pernah didapatkan hanya dengan duduk di bangku kuliah.
Organisasi bukan sekadar tempat berkumpul, melainkan sekolah kehidupan. Dan di sanalah, mahasiswa belajar menjadi manusia seutuhnya---siap menghadapi tantangan zaman dengan ilmu, karakter, dan kepemimpinan.
oleh: M. Maulana Imbron
#rayon avicenna
#bisajayamulya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI