Mohon tunggu...
Mikael Kocun Ginting
Mikael Kocun Ginting Mohon Tunggu... -

Mikael Kocun Ginting lahir di Tiga Panah Sumatera Utara lulusan sarjana Teknik Komputer Univ.Gunadarma,pecinta lingkungan dan politik nasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Depan Bukan Seperti Dulu (Lagi)/Revolusi Mental

12 Juli 2014   22:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jokowi-JK Salam 2 Jari adalah komunikasi politik yang merubah fundamental sebagian masyarakat dibawa
ke dalam kehidupan kita.Seperti ditunjukkan hasil QC,telah lahir gaya kepemimpinan baru "BLUSUKAN
SUPERHIGHWAY".Kita sudah punya telinga,mata,tangan,kaki yang terlahir berpasangan dalam diri Jokowi-JK dan tugas kita membuka jalur untuk Revolusi Mental.

Apakah Komunikasi BLUSUKAN Efektif/Ketinggalan Jaman?

Sebagian orang galau,mengatakan Indonesia negara besar tidak layak dipimpin dengan gaya seorang manager,blusukan akan memperlambat tumpukan masalah untuk tuntas tepat waktu.Saya melihat inilah titik balik dan bagian dari Revolusi Mental.Jokowi akan lebih banyak "MENDENGAR"langsung,

mengeksekusinya seperti "ProgramKomputer" selalu hadir di tengah masyarakat,ya Revolusi Mental dari Dikte menjadi Pelaku yang melayani.Blusukan akan selalu ada,selama masalah masih ada.Kita semua harus memastikan jalur komunikasi itu jangan hilang,karena keterbukaan,antusiasme,kemauan untuk mendengar telah lahir sejak lama dan kini merekah bersama Jokowi-JK.Blusukan sama seperti QC mempunyai margin error.Betapapun seringnya blusukan,bila "JALUR" yang saya sebutkan diatas tadi tidak terbuka,maka akhirnya solusi blusukan tidak maksimal.Kita(bagian dari Revolusi Mental) dapat terus memperbaiki
cara kita "BERBICARA",melibatkan diri dalam perbaikan.Kekuatan Jokowi-JK akan mubajir bila kita tidak ikut serta.

Ikutilah "Perkembangan Jaman"

Bung Karno menyebutkan anak muda bisa merubah dunia,maka tetaplah "muda" dalam arti Anda mengikuti Jaman(Revolusi Mental).Kenalilah masalah disekeliling kita,akrablah dengan kejadian-kejadian,serta menjadi pemikir.Mungkin hal itu tidak kita sukai,tetapi kita harus tetap terlibat sehingga "jalur" dan "MENDENGAR" itu tetap establish,kita harus membiasakan diri meng-update status lingkungan kita seperti kita mengupate akun FB kita.Lingkungan yang fresh melahirkan
manusia yang bugar,kebugaran bisa membangkitkan Bangsa kita Bangsa yang akan menjadi "macan"

dunia.Itulah salah satu alasan menurut saya menunjukkan sikap,bahwa kita mau dan memahami kepentingan besar bersama NKRI."Perkembangan Jaman" harus membunuh hal-hal negatif,jangan terlalu peduli dengan hujatan,teruslah meng-update(berkarya),karena hal negatif
merugikan diri kita dan sesama.Jika kita memusatkan diri pada hal negatif,kebugaran kita menjadi negatif juga.

Kembangkan Diri Kita

Baik didunia kerja,dunia nyata,lingkungan menuntut kita berkembang.Barangkali kita mengira tak seharusnya begitu,tetapi itulah hukum peradaban alam manusia.Keahlian kita akan mencerminkan ciri khas dan otoritas kita.Ciptakanlah suasana sehingga diri kita bisa berkembang sehingga minat kita bergerak,merevolusi mental yang sudah lama tertidur.Faktor keahlian setiap individu di negara ini akan mempengaruhi keberhasilan pembangunan yang basis utamanya mental tersebut.
Dalam kegiatan apapun yang produktif,bila ada kendala sehingga capaiannya tidak 100% selayaknya kita harus terus berlatih dan melatih mental kita,betapapun mungkin akhirnya tidak tercapai tetapi pengalaman dalam merevolusi itu menjadi catatan yang menarik untuk dianalisa dilangkah berikutnya.

Ikutlah dalam gerbong revolusi mental,sehingga prasangka dan pepatah yang tidak tertulis yang menyiratkan,ah sarjana akan
nganggur,ah percuma sekolah toh keadaaan tetap sama seperti ini.Harus kita ubah menjadi "Masa Depan Bukan Dulu lagi" dengan optimis merubah secara fundamental sikap pesimis kita.....Revolusi Mental.

Salam 2 Jari

MK.Ginting aka FredGinting

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun