Mohon tunggu...
Mahfuzh As Sasaki
Mahfuzh As Sasaki Mohon Tunggu... lainnya -

Hanya sekedar manusia biasa......

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Luar Biasa, Pondok Pesantren di LAPAS "M"......

11 Agustus 2011   15:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini, saya sering diajak shalat tarawih ma tetangga, awalnya seh ada perasaan menolak hanya saja karena dia tetangga dekat jadi gak enak tuk nolak..... Perasaan nolak ini seh bukan tanpa sebab melainkan karena tujuan shalat tarawihnya ke Lembaga Pemasarakatan atau yang lebih dikenal dengan Penjara/bui,  yang mana selama hidup saya belum pernah memasuki dunia LAPAS.. Tau sendiri kan...... ya mungkin anda juga berfikir sama seperti saya kalau penjara tu merupakan sebuah dunia lain yang isinya adalah orang-orang yang menakutkan, tempat dikumpulkannya orang-orang yang pernah melakukan kesalahan/maksiat. Akhirnya saya pun ikut, ya saya anggap sebagai pengalaman baru yang tidak ada salahnya tuk dicoba.

Tiba di gerbang penjara muncul rasa deg-degan dan serasa seperti orang asing, didepan gerbang sudah berdiri beberapa penjaga yang siap memeriksa kedatangan kami, untung saja karena bersama tetangga yang memang merupakan salah satu petugas diLAPAS jadi kedatangan kami disambut dengan senyuman. Memasuki area LAPAS, perasaan yang tadinya was-was bercampur takut berubah menjadi suka cita, fikiran yang tadinya kalau penjara merupakan sarang penjahat berubah drastis menjadi rasa bangga, tau kenapa...!!! karena ternyata di dalam penjara suasananya tidak kalah dengan suasana Pondok Pesantren yang pernah saya kunjungi, hawa keislaman terpancar dari para jamaah penghuni lapas yang hendak menunaikan shalat isya dan tarawih secara berjamaah, sambutan senyuman dari para napi yang ramah ditambah sahutan adzan yang begitu sahdu menggema.

Tidak beberapa lama iqomah dikumandangkan, shalat isya dan tarawih berjamaah pun ditunaikan dengan khusuk yang ditemani dengan bacaan imam yang begitu merdu dengan makhrajul huruf yang komplit dengan tajwid yang mantab yang makin menentramkan hati, dan tiada terasa shalat tarawih yang cukup lama berasa cuma sebentar dan berakhir dengan cepat.

Di sela waktu istirahat sehabis shalat saya sempatkan bersilaturahim dan ngobrol dengan para napi, menanyakan nama, asal usul dan yang paling poin sebab-sebab masuk lapas. Salah satu diantarnya adalah seorang yang berkewarnegaraan Malaysia (keturunan cina) yang tersangkut kasus Sabu-sabu dengan masa hukuman seumur hidup. tetapi yang membuat saya terharu dari ceriatanya bahwa ternyata dia adalah seorang mualaf (baru masuk islam), dan ternyata asbab masuk islamnya karena hidup di lingkungan LAPAS yang suasananya serasa di Pondok Pesantren, dan dia melihat kalau islam itu memang indah yang membawa rahmat bagi sekalian alam. Semoa Allah meridhoi dan tetap istiqomah dijalan Islam ini, amin.

Adapun Pelajaran yang sangat berguna dari obrolan dengan para napi lainnya yaitu tentang 3 hal:

HARTA, PANGKAT/JABATAN dan WANITA.

Pertama HARTA= orang akan gampang tergoda oleh manisnya harta, apapun mereka lakukan demi harta meskipun itu harus dengan jalan yang haram.

Ke Dua JABATAN=terkadang karena mempunyai jabatan yang tinggi, orang sering lupa akan tugas dan tanggung jawabnya hingga korupsi pun menjadi rutinitas kesehariannya.

Ke Tiga WANITA= sebagaimana cerita teman-teman napi, bahwa wanita merupakan cobaan terberat dalam hidup kita. Orang yang dari sisi harta dan jabatan aman, terkadang fitnah wanita lebih mudah menjerumuskan, hatta dia seorang ulama pun tidak akan terbebas dari fitnah wanita, karena ternyata banyak dari para napi yang saya ajak ngobrol masuk penjaranya karena wanita (pemerkosaan, pencabulan dll) padahal banyak diantara mereka dulunya adalah seorang ustadz atau guru ngaji. MAAF, Saya tidak bermaksud menjelek-jelekan profesi seorang ustadz, saya hanya ingin mengingatkan diri kita bersama untuk selalu berhati-hati dan menjaga iman kita akan hal ke Tiga ini.

Nah itulah alasannya mengapa ada Pondok Pesantren di LAPAS, yang ternyata banyak sisi lain yang bisa kita ambil pelajaran, mudah-mudahan dari cerita ini bisa kita ambil hikmahnya dan mari merenung, perbaiki hati, iman. Dan dapat saya simpulkan bahwa tidak selamanya napi itu adalah orang jahat, adakalanya dia masuk penjara karena khilaf dan dosa yang tidak disadari, tuk itu mari lah selalu berhati-hati , jaga prilaku dan sikap kita. Mohonlah selalu perlindungan dan rahmat Allah. Mudah-mudah kita termasuk hamba yang bertakwa, amin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun