Mohon tunggu...
Mita Aulia putri
Mita Aulia putri Mohon Tunggu... universitas

hobi saya menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Prinsip prinsip dasar dalam dakwah landasan filosofis meniju Dakwah yang efektif dan humanis

6 Oktober 2025   06:33 Diperbarui: 6 Oktober 2025   06:27 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 **Pendahuluan**

Dakwah merupakan bagian esensial dari ajaran Islam yang berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, memperkuat moral umat, dan membangun peradaban manusia yang berlandaskan pada petunjuk Ilahi. Dakwah tidak hanya sebatas menyampaikan pesan agama, tetapi juga merupakan proses komunikasi dan perubahan sosial yang dilakukan dengan penuh kebijaksanaan, ilmu pengetahuan, dan pemahaman mendalam terhadap kondisi masyarakat. Karena itu, memahami prinsip-prinsip filsafat dakwah menjadi hal yang sangat penting agar aktivitas dakwah tidak hanya berhenti pada tataran formal, tetapi mampu menyentuh aspek spiritual, emosional, serta intelektual umat.

Filsafat dakwah membahas tentang hakikat, arah, dan metode dakwah itu sendiri. Melalui pemahaman filosofis, seorang dai tidak hanya bertugas menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan rasionalitas dalam setiap tindakannya. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang cepat, dakwah harus dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya tanpa meninggalkan nilai-nilai universal Islam. Oleh karena itu, prinsip-prinsip dasar dalam filsafat dakwah menjadi pedoman penting bagi terciptanya dakwah yang relevan, inklusif, dan berkarakter kemanusiaan.

---

### **1. Prinsip Universalitas**

Universalitas menjadi salah satu pilar utama dalam dakwah Islam. Ajaran Islam bersifat menyeluruh dan berlaku bagi seluruh umat manusia tanpa membedakan ras, suku, budaya, atau status sosial. Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kebenaran dan petunjuk Allah. Prinsip ini menegaskan bahwa dakwah tidak boleh bersifat eksklusif, melainkan terbuka untuk semua kalangan.

Seorang dai harus mampu menyesuaikan cara berdakwahnya dengan kondisi dan latar belakang masyarakat tanpa mengubah substansi ajaran Islam itu sendiri. Dengan demikian, dakwah dapat tetap hidup dan relevan di berbagai zaman. Nilai-nilai universal seperti tauhid, keadilan, etika, demokrasi, dan perdamaian menjadi dasar moral yang harus selalu dijunjung tinggi dalam setiap aktivitas dakwah.

---

### **2. Prinsip Pembebasan (Liberation)**

Prinsip pembebasan menunjukkan bahwa dakwah memiliki semangat untuk memerdekakan manusia dari segala bentuk keterikatan yang menindas. Bagi seorang dai, pembebasan berarti kebebasan dari tekanan politik, ekonomi, atau kepentingan pribadi yang bisa merusak kemurnian niat berdakwah. Dakwah yang sejati dijalankan dengan ketulusan, keberanian, dan tanggung jawab moral.

Sementara bagi mad'u, pembebasan bermakna kebebasan dalam berpikir dan memilih jalan kebenaran tanpa adanya paksaan. Islam menolak segala bentuk kekerasan dan intimidasi dalam menyampaikan ajarannya. Pembebasan juga mencakup dimensi sosial---yaitu membebaskan manusia dari perbudakan, ketidakadilan, dan diskriminasi. Tauhid menjadi fondasi utama yang menegaskan bahwa manusia hanya pantas tunduk kepada Allah, bukan kepada sesama manusia atau sistem yang menindas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun