Mohon tunggu...
mita awaliya
mita awaliya Mohon Tunggu... UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Saya adalah seseorang yang memiliki passion mendalam terhadap seni dan literatur. Hobi utama saya meliputi menyanyi, menulis, dan membaca novel - aktivitas yang memberikan saya keseimbangan antara mengekspresikan kreativitas dan menyerap inspirasi dari karya orang lain. Melalui menyanyi, saya dapat mengekspresikan emosi dan perasaan, sementara menulis memungkinkan saya menuangkan ide dan imajinasi ke dalam kata-kata. Membaca novel memberikan saya jendela untuk menjelajahi dunia dan perspektif yang berbeda. Dari sisi kepribadian, teman-teman menilai saya sebagai pribadi yang mudah berbaur dan menyenangkan untuk diajak berbicara. Saya menikmati interaksi sosial dan merasa nyaman dalam berbagai situasi pertemanan. Kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan saya membangun hubungan yang hangat dengan orang-orang di sekitar. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki cerita menarik untuk dibagikan, dan saya senang menjadi pendengar yang baik sekaligus teman bicara yang engaging. Kombinasi antara sisi artistik dan kemampuan sosial ini membuat saya dapat terhubung dengan beragam kalangan, baik dalam diskusi mendalam tentang buku dan tulisan, maupun dalam percakapan santai sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jamu Gendong BU HARNI: Tradisi Sehat yang ber-Transformasi di Pasar Krempyeng Banaran Unnes

30 September 2025   08:49 Diperbarui: 30 September 2025   08:49 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Produk Jamu Bu Harni

Di tengah modernisasi gaya hidup mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus, keberadaan jamu gendong Bu Harni yang berlokasikan di Jalan Taman Siswa No.67, Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah atau berlokasikan di Pasar Krempyeng dekat Universitas Negeri Semarang menjadi fase yang menyehatkan. Dengan harga terjangkau mulai dari Rp 4.000, Bu Harni menyajikan berbagai pilihan jamu tradisional yang dibuat manual seperti Beras Kencur, Kunir Asem, Brotowali, dan perjamuan lainnya.
Kehangatan dan kesederhanaan Bu Harni bukan hanya terletak pada racikan jamunya, melainkan juga pada konsistensinya menjaga tradisi minum jamu di tengah gempuran minuman modern. Tidak sedikit mahasiswa yang mampir di pagi hari, pedagang yang singgah sebentar sebelum berjualan, hingga warga sekitar yang menjadikan jamu sebagai rutinitas harian.
Menariknya, saat bulan Ramadhan, Bu Harni menyesuaikan jadwal khusus. Jika biasanya jamu tersedia pagi dimulai pukul 06.30 sampai 10.30, Bu Harni baru membuka dagangannya mulai jam 15.00. Hal ini membuat jamu tradisional menjadi salah satu pilihan segar sekaligus menyehatkan untuk berbuka

INOVASI DARI GENERASI MUDA
Melihat potensi dari konsistensinya Bu Harni dalam melestarikan jamu gendong, kelompok kami mencoba menghadirkan sentuhan inovasi tanpa menghilangkan keaslian tradisi. Kelompok kami merancang stiker dan kemasan baru untuk botol jamu sehingga tampilannya lebih menarik dan praktis. Selain itu, kami juga membuat pamflet berisi daftar harga dan varian jamu yang ditawarkan, lengkap dengan jadwal khusus saat bulan puasa. Dengan begitu, pembeli dapat lebih mudah mengetahui pilihan jamu yang tersedia.

MENJAGA TRADISI, MERAWAT SEHAT
Di era serba digital, keberadaan jamu gendong seringkali terlupakan. Namun kisah Bu Harni di Pasar Krempyeng daerah UNNES membuktikan bahwa tradisi tidak hanya bisa bertahan, melainkan juga berkembang dengan sentuhan inovasi.
Jamu gendong bukan sekadar minuman, melainkan warisan budaya yang menyimpan nilai kesehatan, kebersamaan, dan kearifan lokal. Harapannya, semakin banyak masyarakat- terutama generasi muda yang bangga mengkonsumsi jamu, sekaligus mendukung para penjual tradisional seperti Bu Harni.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun