Mohon tunggu...
Miss Rochma
Miss Rochma Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Semua orang yang saya kenal adalah orang yang luar biasa dalam pemikirannya sendiri. Tulisan saya dengan gaya bahasa yang berbeda? disini : http://www.mamaarkananta.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Eskrim] Sayang, Surat Ini Untukmu Meskipun Kamu Belum Bisa Membacanya

22 Desember 2011   09:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anakku,

Kamu tahu kan hari ini hari apa? Ups, maaf, mama lupa. Umurmu baru satu bulan, mama belum mengenalkanmu pada hari-hari peringatan yang ada di negara tempat kita tinggal. Hari ini adalah hari ibu, Sayang. Hari yang diharapkan kita bisa memberikan kasih sayang yang lebih kepada ibu kita dengan cara kita masing-masing.

Sebenarnya Nak,

Mengungkapkan kasih sayang kita kepada ibu tidak harus pada saat hari ibu saja. Membuat surprise, merangkai kalimat indah dalam larik puisi, menggantikan ibu menyapu dan mencuci piring, memijat pundak ibu, atau melakukan hal-hal lain yang membuat ibu senang, tidak harus hanya pada hari ibu saja. Dalam satu tahun, ada 356 hari. Dan ada 356 kesempatan (bahkan lebih) untuk mengungkapkan kasih sayang kita kepada ibu kita. Artinya apa Sayang? Tiap hari kita bisa membuat hati ibu kita senang. Betul tidak?

Ups lagi Sayang,

Kok mama malah memberikan opini begini tentang hari ibu yah? Sudahlah, kita bahas opini mama ini setelah kamu besar nanti.

Oh ya, mama mau cerita sedikit ke kamu tentang ibu-ibu yang mama miliki. Mamamu ini punya banyak ibu lho, Nak. Mama kenalkan satu per satu yah.

Ibu mama yang pertama adalah nenekmu. Orang yang melahirkan mama seperempat abad yang lalu. Menurut mama, nenekmu adalah ibu yang paling hebat. Bagaimana tidak? Dari sejak mama di dalam kandungan nenek sampai mama dewasa, nenek selalu memberikan apa yang terbaik untuk mama. Mulai dari makanan yang sehat sampai fasilitas pendidikan yang baik. Dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mama, nenek selalu berupaya yang terbaik untuk mama meskipun upaya itu tidak berwujud kemewahan. Nenekmu juga tidak pernah menyebut kata bodoh atau nakal kepada mama. Kata nenek, kalimat yang tersampaikan dari mulut seorang ibu itu adalah doa dan nenek takut kalau mama benar-benar menjadi bodoh dan nakal kalau nenek menyebutnya. Dan lagi, nenek pula yang membantu mama merawat kamu, Sayang. Sampai mama tidak bisa menghitung lagi sampai seberapa kapasitas tingkat capeknya nenek. Baru saja selesai merawat mama dan pamanmu, sekarang masih juga merawat kamu. Itulah kenapa mama menyebut nenek adalah ibu paling hebat.

Ibu mama yang kedua adalah guru-guru mama. Guru-guru mama sejak mama TK sampai mama kuliah di perguruan tinggi. Banyak kan? Kenapa mama menyebut mereka ibu? Karena merekalah yang menggantikan tugas nenekmu untuk mengasuh mama ketika mama berada di sekolah. Tidak hanya mengisi kekosongan peran nenekmu ketika mama berada di sekolah, tapi juga memberikan ilmu kepada mama. Guru-guru mama tidak ada yang suka memakai kekerasan pada mama dan teman-teman mama, lho. Bukan karena mama adalah siswa yang penurut tapi karena beliau semua mengajari mama bahwa kekerasan bukan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah.

Mama ingat dulu ketika SMA, mama pernah kabur dari sekolah untuk tidur di asrama ketika jam istirahat siang karena mama merasa capek sekolah full day. Besoknya, wali kelas mama tidak menghukum mama untuk berdiri di lapangan tetapi hanya menyuruh mama untuk membuat artikel yang isinya tentang komentar mama terhadap beberapa berita di media cetak. Dari situlah mama mengerti, bahwa menyelesaikan masalah tidak harus menggunakan kekuatan fisik tetapi dapat juga terselesaikan jika otak kita digunakan dengan sebaik-baiknya.

Mama lanjutkan yah, Nak?

Ibu mama yang ketiga adalah para wanita yang mama kenal di dalam kehidupan mama. Tetangga di tempat mama tinggal, teman-teman mengajar mama di sekolah, teman menulis mama dan kenalan-kenalan mama yang lainnya. Meskipun ada diantara mereka yang masih berumur muda, tapi bagi mama mereka juga bisa menjadi ibu. Kenapa? Karena dari mereka juga mama belajar tentang ilmu berkehidupan. Ilmu dalam menghadapi kehidupan yang terkadang bersimpati pada kita, dan kadang pula tidak bersahabat pada kita.

Banyak kan ibunya mama?

Lewat surat ini, mama hanya mau menyampaikan hormatilah orang-orang yang kelak akan kamu anggap sebagai ibumu. Karena dari merekalah kamu akan belajar tentang hidup dan kehidupan dan bagaimana cara mengatasinya. Dan jangan membuat mereka sedih karena perilaku dan kata-katamu yang kasar, karena sungguh Nak, itu membuat mereka sakit hati. Kamu ingin mendapat doa yang baik dari mereka kan? Ikutilah pesan mama ini.

Dan satu lagi,

Jangan hanya ibu saja yang harus kamu hormati. Hormati juga orang-orang yang nantinya kamu anggap sebagai bapak. Bukan sebagai pelengkap ibu, tapi bapak adalah pendamping ibu. Di mana ada bapak, di situ ada ibu. Di mana ada nasehat dari ibu, ada pula nasehat dari bapak.

Anakku sayang,

Surat ini, surat pertama dari mama buat kamu. Dan semoga dari surat ini, kamu bisa belajar dari apa yang mama sampaikan melalui surat ini. Mama sayang kamu, Nak.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun