Mohon tunggu...
Misri Gozan
Misri Gozan Mohon Tunggu... Guru Besar Teknik Kimia - UI, Ketua BATAP LAM TEKNIK-IABEE Persatuan Insinyur Indonesia

Ketua BATAP dan Komite Eksekutif LAM TEKNIK, Persatuan Insinyur Indonesia Guru Besar Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pengasuh Pendidikan Dasar, Menengah dan Pesantren

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Status Akreditasi: Disederhanakan atau Justru Dilengkapi?

6 Agustus 2025   08:51 Diperbarui: 6 Agustus 2025   16:34 2988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Status Akreditasi harus lebih Jelas dan Spesifik (Sumber: Misri Gozan)

Asia Timur seperti Jepang (JABEE), Korea (ABEEK), dan Taiwan (HEEACT) tetap memelihara level mutu yang jelas.

Alasannya sederhana: mutu pendidikan tinggi bukan sesuatu yang hitam-putih. Jenjang mutu membantu industri, masyarakat, dan pemerintah mengambil keputusan yang tepat, sekaligus memberi insentif bagi kampus untuk terus naik kelas.

Risiko Penyederhanaan Terlalu Ekstrem

Jika semua prodi hanya dibedakan menjadi “terakreditasi” atau “tidak”, ada risiko nyata:

  1. Penurunan motivasi perbaikan berkelanjutan. Prodi mungkin merasa cukup dengan status minimal.

  2. Kebingungan publik. Masyarakat sulit mengukur mutu sebenarnya.

  3. Seleksi berbasis reputasi institusi, bukan kualitas prodi. Ini merugikan prodi bagus di kampus kecil.

  4. Pemetaan kebijakan nasional melemah. Pemerintah sulit menentukan mana yang perlu pembinaan, mana yang siap didorong ke level global.

Mengapa Justru Perlu Dilengkapi, Bukan Disederhanakan

Alih-alih memotong jenjang, Indonesia justru bisa mengadopsi sistem multi-level yang fleksibel, misalnya:

  • Tidak Terakreditasi (belum memenuhi standar minimal)

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun