Seri Artikel "Epic Trip Jawa Tengah"
Destinasi 08 : Candi Ploasan LorÂ
Kalau biasanya candi identik dengan mistis atau serem, beda cerita sama Candi Plaosan Lor. Candi ini justru sering disebut sebagai candi romantis. Kenapa? Karena dibangun abad ke-9 atas cinta Rakai Pikatan (penganut Hindu) dan Pramodhawardhani (penganut Buddha). Jadi, ini bisa dibilang "Monumen Cinta Versi Jawa Kuno."
Pas masuk, langsung disambut dua bangunan kembar. Serius, kaya lihat pasangan yang selalu bareng ke mana-mana. Mau foto di depan candi kiri atau kanan, hasilnya tetep romantis. Cocok banget buat yang lagi pacaran, atau buat jomblo biar bisa pura-pura punya pasangan di foto.
Reliefnya juga unik. Bukan cuma dewa-dewi, tapi ada juga adegan orang lagi duduk santai, bawa bunga, bahkan kaya lagi nongkrong. Jadi kebayang kalau jaman dulu pun orang juga butuh "healing".
Suasananya adem, apalagi kalau datang sore menjelang sunset. Banyak yang bilang, kalau ke sini berdua sama pasangan, hubungan bisa langgeng. Entah bener apa nggak, tapi kalau gagal ya jangan salahin candinya ya.
Intinya, Candi Plaosan Lor itu paket komplit: sejarah, arsitektur indah, dan vibes romantis. Jadi kalau ke Klaten, jangan lupa mampir. Minimal biar bisa bilang:Â "Aku pernah ke candi paling romantis di Jawa."
Sejarah Singkat
Candi Plaosan Lor terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya (Hindu) dan Pramodhawardhani dari Wangsa Syailendra (Buddha). Karena itu, Plaosan sering disebut sebagai simbol toleransi dan cinta dua keyakinan besar di Jawa kuno.