Jum`at, 13 September 2019, hari masih pagi buta ketika aku memasuki stasiun kereta api Bogor, Nampak empat buah kereta berjejer rapi di jalur  masing-masing, aku berjalan menuju jalur satu dan dua, kereta yang biasa aku tumpangi belum muncul, dari kejauhan aku melihat seseorang duduk sendiri di bangku peron, biasanya kalau aku kesini belum ada seorangpun yang duduk, akulah orang yang duduk pertama dikursi itu, setelah lima atau sepuluh menit kemudian baru mulai berdatangan penumpang satu-satu.
Tapi kali ini aku melihat ada seseorang, dari kejauhan kelihatannya seorang wanita, yah benar setelah aku mendekat dan duduk di dekatnya aku mengetahui, dia seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahunan.
Dia duduk dengan pandangan kosong, sesekali dia mengayunkan kedua kakinya, menghentikannya dan kembali mengayunkannya, itu dilakukanya terus menerus.
Tidak lama berselang ada seorang bapak-bapak yang ingin duduk disebelahku, aku bergeser tempat  duduk sehingga aku duduk tepat berada di samping perempuan itu.
Perempuan itu terlihat menghentikan ayunan kakinya, ia menatapku sesaat, kemudian menundukan kepalanya, aku melihat ada rona kesedihan di raut wajah itu.
"Mau kemana teh ?" tanyaku
"Ke Kota" Jawabnya. "Saya ikut kereta yang mana ya?" ia balik bertanya
"Kalau ke kota yang jam lima pagi ada di jalur 3," jawab ku
"Tapi keretanya belum datang, mungkin sekitar lima menit lagi, saya juga ikut kereta itu," Jelasku
"Kerja dimana  ? tanyaku
"Saya tidak kerja mau kerumah Sakit Tebet, anak saya sakit."