Mohon tunggu...
mirna watii
mirna watii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Saya Mirna Wati saya seorang mahasiswi universitas pamulang semester 5 dengan jurusan Manajemen S1, saya memiliki hobi berolahraga terutama dibidang bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Seni Budaya Lampung "Tari Sigeh Pengunten"

21 November 2022   10:27 Diperbarui: 21 November 2022   10:54 1854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tari merupakan penerapan budaya masyarakat yang sarat dengan simbol. Pada masyarakat latar, simbol ini memiliki arti tertentu, salah satunya adalah Tari Sigeh Pengunten, tarian tradisional yang berasal dari provinsi Lampung. Tarian ini digunakan pada saat penyambutan tamu penting.

Tari Sigeh Penguten memiliki makna yang dikandungnya. Makna ini berarti olah raga dan mengandung filosofi melayu Piil Pesengiri, iringan adalah sesajen, tata rias mengandung arti kebahagiaan, dan pakaian melambangkan dua suku yaitu Pepadun dan Saibatin. Selain itu, atribut yang digunakan dalam tari Sigeh Penguten yaitu tepak juga memiliki arti tersendiri dalam pemakaiannya. Tepak berisi daun sirih kemudian diberikan kepada salah satu tamu yang dianggap mewakili seluruh tamu. Ini adalah sambutan tuan rumah dan terima kasih kepada para tamu yang menghadiri acara tersebut.

Proses lahirnya tari Sigeh Pengunten tidak terlepas dari realitas budaya Lampung yang terbagi menjadi Pepadun dan Pemingir. Dua tradisi dengan ciri khas masing-masing, sama-sama dirasa paling cocok mewakili Lampung.

Tari Sigeh Pengunten ini sering dipentaskan pada acara-acara resmi seperti pada acara pernikahan yang membuktikan bahwa kehadiran tamu undangan itu seru. Gerakan para penari lincah, baik hati dan penuh kehangatan. Tari Sigeh Pengunten merupakan perpaduan dua identitas budaya di Lampung. Tarian ini menyerap gerak tari adat Pepadun dan adat Saibatin sehingga membentuk satu kesatuan yang harmonis, yang diterima oleh masyarakat luas.

Penari mengenakan baju berwarna putih yang disebut baju kuning, dan bawahannya menggunakan kain tapis, kain khas Lampung, selain menambahkan aksesoris. sesuai dari namanya aksesori utama yang dikenakan yaitu siger atau sering di sebut mahkota yang memiliki warna emas yang telah menjadi identitas Provinsi Lampung.  Mantra tambahan yang digunakan pada jari-jari penari Sigeh Pengunten disebut Tanggai, yaitu menutup 10 jari dalam tumpeng emas.

io.unila.ac.id
io.unila.ac.id
Selain 2 aksesoris di atas, penari sigeh pengunten juga memakai gelang kano, gelang burung yang dikenakan di lengan kiri dan kanan, tepatnya gelang burung kecipir kuningan yang dikenakan di bawah bahu, kalung buah jukum, atasan sanggul melati dengan bunga untuk menambah keindahan di bagian belakang. Sebuah kotak kuningan yang digunakan sebagai daun sirih, akan dipersembahkan sebagai persembahan kepada tamu-tamu penting, sehingga atribut ini harus ada dalam tarian, atribut terakhir ditentukan atau bisa disebut sabuk merah.

Tari Sigeh Penguten memiliki keunikan tersendiri yang tedapat pada gerak, iringan, tata rias dan busana. Saat ini Tari Sigeh Pengunten telah menjadi salah satu simbol Provinsi Lampung dan dipentaskan di banyak event di tingkat nasional maupun internasional.

Untuk pola lantainya sendiri, Tari Sigeh Pengunten menggunakan beberapa pola lantai yang berbeda dalam satu kombinasi. Setidaknya akan ada pola lurus, melengkung, zigzag. Terlepas dari keragaman pola yang digunakan, baik penari yang bergerak maupun penonton yang melihatnya tidak akan bingung.

Secara khusus, penari akan lebih mudah memadukan beberapa konsep posisi dan gerak dalam menari. Hal ini dapat membuat susunan gerak dalam tarian menjadi lebih menarik dan tertata. Karena tujuan utama dari tarian ini adalah untuk menyambut tamu, maka komponen fungsionalnya tidak berjauhan, dan gerakan seperti duduk, berdiri, dan pemujaan ditampilkan secara utuh dalam tarian ini.

Kemudian di tengah-tengah tarian, penari depan atau ratu akan membawa wadah berisi daun sirih untuk bergerak bagi para tamu penting yang biasanya duduk di depan. Gerakan ini akan menjadi jantung tarian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun