Mohon tunggu...
Mira Solihah
Mira Solihah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Hobi saya bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harmoni Doa dan Tradisi: Yasin dan Tahlil di Desa Tabet Bersama Mahasiswa KKN Reguler 83 Posko 27 UIN Walisongo Semarang

30 November 2024   13:15 Diperbarui: 30 November 2024   13:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Tabet, yang terletak di kawasan pedesaan yang tenang dan asri, dikenal memiliki tradisi keagamaan yang kuat dan selalu dijaga dengan penuh perhatian oleh masyarakatnya. Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan secara rutin adalah kegiatan Yasin dan Tahlil yang diadakan setiap malam Senin. Kegiatan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Desa Tabet, dilaksanakan di dua dusun utama, yaitu Dusun Krajan dan Dusun Sekutis. Di Dusun Krajan, kegiatan ini terbagi lagi menjadi dua wilayah, yaitu Kulon Lepen dan Wetan Lepen, dengan tempat pelaksanaan yang bergiliran setiap minggu. Sementara itu, di Dusun Sekutis, acara juga dilaksanakan secara bergilir di rumah warga setiap minggunya. Dengan pola pelaksanaan yang bergiliran ini, setiap keluarga di kedua dusun mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi tuan rumah, mempererat hubungan sosial antarwarga, dan menjaga tradisi ini tetap hidup.

Setiap malam Senin, warga Desa Tabet berkumpul di rumah yang telah ditentukan untuk melaksanakan rangkaian acara Yasin dan Tahlil. Acara dimulai dengan pembacaan Surah Yasin secara bersama-sama yang dipimpin oleh salah satu warga atau mahasiswa KKN yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pembacaan Surah Yasin memiliki makna penting dalam kegiatan ini karena menjadi sarana untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dan memohon keberkahan bagi yang masih hidup. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil, yang merupakan doa bersama untuk memohon ampunan kepada Allah SWT serta keberkahan bagi seluruh umat yang hadir. Pembacaan Tahlil ini dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan, menciptakan suasana yang tenang dan penuh makna.

Sebagai bagian dari rangkaian doa bersama, pembacaan Sholawat Nariyah juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan ini. Sholawat Nariyah dipanjatkan untuk memohon rahmat dan berkah dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Pembacaan sholawat ini juga menjadi salah satu bentuk rasa cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW, serta sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pembacaan Yasin, Tahlil, dan Sholawat Nariyah bersama-sama di malam yang penuh berkah ini menjadi momen penting dalam memperkuat spiritualitas warga, sambil mempererat rasa kebersamaan di antara mereka.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Setelah rangkaian doa bersama selesai, kegiatan tidak berhenti begitu saja. Sebagai bagian dari tradisi, acara diakhiri dengan jamuan sederhana yang disiapkan oleh tuan rumah. Makanan ringan, jajanan tradisional, dan teh hangat menjadi hidangan yang dinikmati bersama oleh semua yang hadir. Jamuan ini menjadi ajang silaturahmi dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbincang, bertukar cerita, serta saling mendukung satu sama lain. Suasana yang hangat dan akrab selalu terasa dalam setiap kegiatan ini, menciptakan ikatan emosional yang kuat antarwarga Desa Tabet.

Di akhir acara, biasanya ada pengumuman mengenai jadwal dan lokasi pelaksanaan Tahlil untuk minggu berikutnya. Karena pelaksanaan Yasin dan Tahlil bergilir antara Dusun Krajan dan Dusun Sekutis, pengumuman ini sangat penting untuk memberi tahu warga kapan dan di mana mereka akan berkumpul untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Pembagian lokasi yang bergiliran ini tidak hanya membuat warga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi tuan rumah, tetapi juga memastikan bahwa setiap keluarga bisa merasakan kebersamaan dan kekhidmatan dalam kegiatan ini, tanpa ada yang merasa terpinggirkan. Dengan begitu, tradisi ini tetap berlangsung dengan lancar dan penuh semangat.

Mahasiswa KKN tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga ikut terlibat aktif dalam kegiatan tersebut, mulai dari memimpin pembacaan Yasin dan Tahlil hingga membantu menjaga kelancaran acara. Kehadiran mereka memberikan semangat baru, terutama bagi generasi muda di desa, untuk lebih aktif dalam menjaga dan melestarikan tradisi yang sudah ada. Meskipun mereka bukan berasal dari Desa Tabet, mahasiswa KKN dengan tulus berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai bentuk dukungan mereka terhadap budaya lokal yang kuat dan penuh makna ini. Selain itu, kehadiran mahasiswa juga menjadi sarana bagi mereka untuk belajar langsung dari masyarakat desa, memahami lebih dalam tentang nilai kebersamaan, serta memperkaya pengalaman mereka selama menjalankan program KKN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun