Menikmati Indahnya Kota Bogor di Kamar Deluxe.
Hidup itu harus selalu menyenangkan orang lain selain menyenangkan diri sendiri tentunya. Sebagai adik bungsu, bertemu dengan kakak-kakak yang tinggal terpisah menjadi hal yang memang harus dilakukan jika ke Bogor meskipun waktu yang dimiliki singkat. Karena setiap ke Bogor saya selalu disenangkan oleh kakak-kakak maka saya pun harus menyenangkan mereka. Salah satunya mengajak mereka menginap di Whiz Prime Hotel Pajajaran Bogor.
Beruntung Pihak Whiz Prime Hotel Pajajaran dalam hal ini dibantu oleh Ibu Syint selaku sales dan marketing manager Whiz Prime Hotel Pajajaran memfasilitasi dengan menyediakan kamar hotel yang tidak hanya untuk sekedar istirahat namun juga untuk saya menghabiskan waktu dengan kakak-kakak saya di kamar. Kamar yang dipilih adalah kamar Deluxe yang ketika saya membuka pintu kamar begitu kaget dengan luasnya kamar, tempat tidur yang besar, terdapat sofa dan tentunya terdapat ruang kerja dengan pemandangan terbaik di kota Bogor. Kamarnya terletak di lantai 9 sehingga bisa melihat indahnya Kota Bogor, Pegunungan maupun aktivitas jalan Pajajaran dari jendela kamar.
Di ruang kerja terdapat meja yang besar dan terdapat teko serta beberapa teh, kopi dan gula untuk tamu kamar. Di meja kerja dengan pemandangan jalan Pajajaran saking nyaman dan tenangnya, saya pun bisa menyelesaikan satu tulisan trip Bogor.
Tempat tidurnya luas dan besar sehingga saya bisa tidur bertiga di tempat tidur. Untuk kamar mandinya sangat luas. Toilet dan tempat basuh terpisah. Disediakan juga sabun dan amnesti lainnya.
Yang paling istimewa adalah ketika di pagi hari, saya bisa menikmati pemandangan indah kota Bogor dari balik jendela kamar. Sesuai hujan di subuh hari justru membuat pemandangan pegunungan di sekitar Bogor semakin cantik terlihat. Matahari pagi perlahan mulai menampakkan diri dan menyinari tidak hanya kota Bogor maupun kamar tempat saya menginap. Matahari tepat muncul di depan kamar kami. Indah sekali langit pagi itu yang terlihat dari balik kamar. Saya dan kakak pun enggan beranjak dari kamar karena menikmati sekali keindahan Kota Bogor yang kami lihat dari balik jendela. Kalau tidak diingatkan perut yang minta diisi mungkin kami akan lebih lama lagi menikmati pagi di dalam kamar.