Maaf jika aku masih datang, meski seharusnya sudah berhenti.
Bukan karena aku tak mengerti akhir dari cerita ini,
tapi karena diam kamu membuatku bertanya---apa salahku sampai tak pantas lagi disapa?
Aku tahu, perpisahan kita bukan pertengkaran.
Kita berpisah dengan cara yang tenang, tanpa suara tinggi, tanpa amarah.
Tapi mungkin justru itu yang paling menyakitkan,
karena tak ada alasan jelas untuk berhenti merasa.
Mulai hari ini, aku akan belajar menahan langkah.
Belajar menutup pintu percakapan yang dulu tak pernah sepi.
Bukan karena aku sudah tak peduli,
tapi karena aku sadar, mencintai bukan harus memiliki.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!