Mohon tunggu...
MOH MIQDADBARLAMAN
MOH MIQDADBARLAMAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengikuti berita - berita terkini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Politik Internasional

8 Maret 2023   17:41 Diperbarui: 8 Maret 2023   17:44 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Krisis ini bermula ketika bank komersial dan lembaga keuangan swasta lainnya optimis terhadap peluang investasi di Asia Timur. Untuk mengatasi peluang buruk tersebut, bank-bank tersebut juga mulai menyimpan uangnya di tempat yang lebih aman, yakni di luar negeri, kemudian memicu krisis mata uang. Krisis ini pertama kali melanda Thailand dan kemudian menyebar ke Malaysia, Indonesia, Korea Selatan dan Filipina. 

Setelah kehancuran di Asia Timur, krisis menyebar ke Amerika Latin, di mana pasar keuangan Brasil, Argentina, Chili, dan Meksiko tidak stabil dan dari Amerika Latin, krisis menyebar kembali ke Rusia hingga krisis akhirnya berakhir. 

Dalam kasus lain, kita dapat melihat ketika munculnya oposisi terorganisir, yang pertama kali mendukung globalisasi pada tahun 1997, merupakan reaksi terhadap upaya pemerintah Amerika Serikat, Eropa Barat, dan negara industri terkait lainnya. Menegosiasikan perjanjian internasional, yang kemudian dikenal sebagai Perjanjian Investasi Multilateral yang akan mengatur investasi asing. 

Khawatir perjanjian tersebut akan terlalu berorientasi bisnis dan pada akhirnya mengarah pada melemahnya peraturan perlindungan lingkungan, kelompok terorganisir yang menentang globalisasi mengorganisir demonstrasi dan kegiatan lain yang menargetkan mereka untuk menengahi pihak yang ada untuk melawan pemerintah. Pada tahun 1998, pemerintah mencabut proposal kompromi tentu saja karena dampak dari oposisi publik.

Secara lebih luas, memahami perkembangan ekonomi global melalui lensa ekonomi politik internasional memerlukan penggunaan teori ekonomi, kajian politik domestik, dinamika interaksi politik antar pemerintah, dan pengetahuan tentang organisasi ekonomi internasional.

Akhirnya, sebagian besar literatur tentang ekonomi pembangunan berasal dari periode pasca perang, ketika pemerintah mengadopsi strategi pembangunan yang jelas yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan melalui dukungan industri, tetapi keberhasilan strategi ini bervariasi. 


Beberapa negara yang baru terindustrialisasi dan menamakan dirinya NICs of East Asia, antara lain; Taiwan, Korea Selatan, Singapura dan Hong Kong memang telah berhasil meningkatkan pendapatan perkapita negaranya melalui strategi promosi industri ini, dan tentunya sudah tidak bisa lagi disebut sebagai “negara berkembang”. 

Namun hasilnya berbeda dengan negara lain, sebagian besar negara di Afrika dan beberapa wilayah di Amerika Latin, hanya mengalami sedikit keberhasilan. Kemudian menjadi bahan bagi para peneliti ekonomi politik internasional untuk mengkaji bagaimana strategi yang sama dapat menghasilkan hasil yang berbeda untuk setiap negara.

Daftar Pusaka

Oatley, Thomas. International Political Economy. UK: Routledge, 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun