Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sudah Saatnya Kita Kerja Tanpa Kantor

23 Oktober 2017   11:06 Diperbarui: 10 November 2017   10:45 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: centricresource

Perkembangan teknologi informasi yang ditopang internet mengubah banyak hal. Salah satunya budaya kerja. Kerja yang awalnya tidak pernah lepas dari kantor, meja, kursi, dan limited space, di era serba digital ini mulai ditinggalkan. Digantikan oleh konsep remote working, sebuah gaya hidup bekerja yang bisa dilakukan di manapun dan kapan pun.

Tetapi apakah konsep remote working ini mendukung kinerja atau justru menghambatnya? Berikut ini penjelasannya.

Keuntungan

Banyak orang mendambakan kerja dengan jam kerja yang fleksibel, tidak tersekat jam kerja, peraturan dengan ruangan kantor serba terbatas. Dan Remote working menawarkan solusi akan hal ini. Saat kerja bisa dilakukan dimana saja dan pekerjaan dapat diselesaikan kapan saja: Di rumah, di caf, di restoran, saat traveling, atau tempat manapun yang disukai, tentu diri akan lebih bahagia. Tidak ada lagi tekanan dari atasan, bisa mengatur waktu secara fleksibel, dan menyamankan diri dengan aturan yang dibuat sendiri. Belum lagi kita juga bisa lebih berhemat. Siapa sih yang tak mau seperti ini? Apalagi kalau semuanya mampu meningkatkan produktivitas dan kreativitas.

Kekurangan

Segala hal tentu memiliki sisi positif dan negatif. Nah, selain keuntungan, remote working pun tentu memiliki kekurangan. Biasanya hal ini berhubungan dengan kebebasan yang terlalu besar sehingga bisa mengganggu fokus. Kita bisa saja tergoda untuk menonton televisi, main game, bermedia sosial, ngobrol, atau melakukan hal lain yang tak terkait pekerjaan. Sebab siapa yang mau mengatur dan memberi teguran kalau kita melakukan kesalahan? Efek dari kecenderungan ini cukup besar, seperti deadline yang molor dan pendapatan yang berkurang. Yang lebih bahaya, kepercayaan dari 'klien' menurun karena hasil kerja jauh dari ekspektasi. Jadi sebisa mungkin harus dihindari. 

mobile-working2-59ed6a9628d54e7fb17d0972.jpg
mobile-working2-59ed6a9628d54e7fb17d0972.jpg

Kebebasan yang terlalu besar membuat remote working juga berisiko. Butuh manajemen waktu dan etos profesional yang kuat.  Ilustrasi gambar: CNBC

Bisakah Diwujudkan?

Meski memiliki sisi negatif, itu tidak menjadikan remote working sebagai konsep yang mustahil diterapkan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, remote workingjustru memiliki sisi positif yang sangat besar. Permasalahannya hanya pada sejauh mana kita bisa menjadi bos bagi diri kita sendiri, seberapa efektif kita dalam mengatur waktu, dan seteguh apa kita menjaga etos profesionalisme. Dengan kata lain, agar lebih optimal, remote working harus berjalan beriringan dengan sikap live smart yang kita miliki. 

Selain itu, remote working pun terkait erat dengan kemampuan kita beradaptasi dengan  zaman. Seperti kita tahu saat ini dunia kerja semakin dipermudah dengan adanya internet. Ini membuat pemberian tugas atau pekerjaan tak melulu harus  bertatap muka melainkan bisa dilakukan lewat email, chatting, dan concall. Namun yang perlu diingat adalah pastikan koneksi internet yang digunakan lancar. Remote workingkan bisa dianggap sebagai live smart terkini yang tak bisa diwujudkan tanpa internet. Karena kekuranglancaran koneksi internet akan berakibat pada terhambatnya komunikasi, lebih parah, terganggunya delivery pekerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun