Mohon tunggu...
Mukhammad Nur Khabibulloh
Mukhammad Nur Khabibulloh Mohon Tunggu... Digital Marketer

Mulai dan sedang belajar menulis apapun.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makanan Khas Malaysia: Jajan Seru di Kuala Lumpur

21 Agustus 2025   00:08 Diperbarui: 21 Agustus 2025   00:08 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau liburan ke Malaysia cuma sempat bawa satu oleh-oleh, bawa... ingatan rasa. Soalnya "Makanan Khas Malaysia" bukan sekadar satu menu juara, ini orkestra sarapan sampai tengah malam: kopitiam, mamak, hawker. Bahkan budaya sarapan Malaysia sampai diakui UNESCO---bayangin semesta nasi lemak, roti canai, teh tarik yang bikin pagi jadi ritual bersama. Jadi, yuk bikin peta jajan yang anti-nyasar buat KL--Penang: apa yang wajib duluan, kapan makannya, dan trik pesan biar puas maksimal.

Mana yang Wajib Duluan?

1) Nasi Lemak --- "starter pack" rasa Malaysia

Mulai dari sini. Nasi lemak sering disebut hidangan nasional: nasi santan berpandan, sambal yang nendang, ikan bilis kriuk, kacang, telur, timun, lalu upgrade dengan ayam goreng atau rendang. Dari bungkus daun pisang sampai versi fancy, dia selalu menang di harga-rasa-nostalgia. Situs pariwisata resmi Malaysia juga menyebutnya "widely considered Malaysia's national dish"---jadi aman nih buat jadi "langkah pertama".

Kapan pesannya? Pagi hari, pasangan klasiknya teh tarik. UNESCO saja mengangkat breakfast culture Malaysia; kamu pun berhak sarapan seperti warga lokal

2) Laksa --- tim "asam segar" vs "kari creamy"

Di Malaysia, kata "laksa" itu cabang semesta. Asam laksa Penang: kuah tamarind, ikan, herba segar; curry laksa: santan creamy yang peluk jiwa. Penang punya ikon laksa yang sampai Bib Gourmand; antrean mengular itu nyata, bukan urban legend. Tips gampang: kalau lagi pengen rasa terang-asam yang nge-pop, pilih asam; kalau butuh comfort, pilih curry.

Waktu terbaik? Siang menjelang sore; tenaga udah balik, lidah siap eksplor. Di KL, banyak spot laksa solid---lihat panduan kuliner KL yang kredibel buat kompas awal.

3) Char Koay Teow --- jurus wok-hei yang bikin nagih

Nasi udah, mi juga harus. Char koay teow itu pesta mi beras pipih, udang, tauge, kucai---disetrika api panas buat wok-hei. Si aroma "asap wajan" inilah yang bikin kamu order "tambah pedas, bang" tanpa sadar. Penang punya nama-nama besar yang diakui MICHELIN---kalau ada waktu, masukin minimal sekali ke daftar jajan.

Pro tip: Antri yang sabar itu bagian dari rasa. Gak percaya? Coba dulu, baru komentar.

4) Nasi Kandar --- seni "kuah campur" ala Penang

Ini definisi "banjirkan aja, bang!": nasi putih jadi kanvas, lalu kuah campur segala kari---ayam, daging, sotong---plus lauk pilihan. Asalnya dari pedagang Tamil-Muslim di Penang; sekarang jadi ritual malam banyak orang. Kalau kamu tipe "penjelajah rasa," minta kuah campur biar semua bumbu numpang lewat di satu piring.

Waktu terbaik? Malam sampai larut---saat indera bumbu kamu lagi aktif-aktifnya.

Cara Pesan Biar Gak Salah Arah (dan Gak Nyesel)

Filter selera versi kilat

  • Tim asam-segar: Asam laksa.
  • Tim creamy-comfort: Curry laksa, roti canai + dhal.
  • Tim smoky-bold: Char koay teow (minta wok-hei mantap).
  • Tim kuah playground: Nasi kandar (kode rahasia: "kuah campur").

Ritme harian ala lokal

  • Pagi: Nasi lemak/roti canai + teh tarik (hello, UNESCO!).
  • Siang: Laksa atau char koay teow---ikut arus pekerja kantor.
  • Malam: Nasi kandar & satay---teman ngobrol panjang.

Kenapa "Makanan Khas" di Malaysia Berasa Komplit?

Karena ini meja panjang lintas budaya: Melayu, Tionghoa, India, semuanya duduk bareng. Makanya ada roti canai "berjiwa Malaysia," mi asap wajan gaya Tionghoa, sampai nasi santan dengan sambal gaya Melayu. UNESCO pun menyorot sarapan sebagai ruang temu---ini bukan cuma makan, tapi kebiasaan sosial yang nyambungin banyak orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun