Mohon tunggu...
AFRINOL YEFA
AFRINOL YEFA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Dan Terus Belajar

OPOSISI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatanku; Waspadai Pergeseran Nilai Budaya di Minangkabau

22 Februari 2021   19:38 Diperbarui: 23 Februari 2021   23:12 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derasnya arus globalisasi informasi telah membuat dunia semakin kecil. Sekatan geografis yg selama ini memisahkan berbagai negara, secara berlahan mulai terkuak. Dengan bantuan teknologi informasi, antara satu negara dengan negara lainnya, dapat saling melakukan interaksi baik ekonomi, sosial budaya ataupun politik.

Kecanggihan teknologi ini dapat mempermudah akses pengetahuan antar negara dan benua secara mudah, bahkan transfer budaya dan teknologi bisa terjadi dengan begitu gampang. Akan tetapi, bukan berarti kecanggihan ilmu dan teknologi tak memiliki cacat dan cela.

Disamping berbagai kemudahan yang diberikannya, pengetahuan dan teknologi juga berpotensi menimbulkan masalah. Persoalan-persoalan sosial begitu rawan muncul kepermukaan dengan bantuan teknologi. Satu diantaranya adalah ketika tejadi benturan-benturan nilai antara satu masyarakat disuatu negara dengan masyarakat dinegara lain. Masing-masing negara memiliki standar nilai sosial yg tidak sama. Bisa saja satu masyarakat menganggap suatu sikap ataupun ucapan sebagai hal biasa, namun bagi masyarakt lain hal itu termasuk tabu dan haram. Sebutlah (maaf) budaya free sex, pergaulan bebas, menjadikan alkohol sebagai minuman biasa, dan lain sebagainya yg bagi masyarakat barat misalnya dianggap sebagai bagian dari pergaulan hidup. Sementara bagi masyarakat timur semua itu terlarang dan harus dijauhi. 

Dalam konteks inilah Minangkabau berada. Menjauhi kemajuan teknologi jelas hanya membuat masyarakat Minangkabau teralienasi. Sebaliknya mengikuti semua tawaran teknologi, akan menyebabkan masyarakat kehilangan jati diri. Dalam kecenderungannya, kedua ini mulai menggejala. Sebagian masyarakat khusunya generasi muda mulai terjebak kedalam budaya yg tidak sesuai dengan adat dan budaya kita.

Berbagai fenomena diatas jelas sangat merisaukan kita. Dan kita tentu tak akan berpangku tangan dengan membiarkannya saja, kita perlu mengingatkan masyarakat (khususnya generasi muda) seberapa jauhkah kita meninggalkan nilai-nilai yg telah diajarkan adat dan budaya kita. Kemajuan memang tidak dapat kita hindari. Oleh karena itu, tugas kita dalah memilah-milah mana yg mungkin kita serap dan mana yg harus kita buang. Dengan kata lain duduk boleh berkisar, asal tetap pada tikar yg sehelai, berdiri boleh pindah asal ditanah yg sebongkah

Wassalam

AY Mangguluang Alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun