Sayangnya, kita tinggal di dunia yang dipenuhi dengan orang-orang yang kurang tidur. Ratusan tahun yang lalu, manusia menggunakan 8-9 jam waktu mereka untuk tidur. Sekarang rata-rata waktu tidur yang kita berikan adalah 6-7 jam.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap tidur, 20 % -- 30 % dari populasi mengalami kurang tidur, atau memiliki permahasalah tidur. Hal ini tentunya tidak baik untuk tubuh dan otak. Masa pemulihan terjadi ketika tubuh tertidur lelap.
Apakah Tidur Mempengaruhi Kesehatan?
Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa peningkatan kuantitas dan kualitas tidur memberikan efek yang signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan dibandingkan dengan diet atau olah raga. Untuk memahami perihal tidur, seseorang harus memahami bagaimana pentingnya tidur terhadap kesehatan keseluruhan.
Orang-orang tetap sulit untuk mengasosiasikan tidur dengan kesehatan mereka secara keseluruhan dan utuh. Penting untuk memahami perbedaan siklus tidur seperti siklus tidur REM dan Non-REM, sehingga dapat mengetahui apakah kita memiliki tidur yang nyenyak, atau kualitas tidur yang buruk.
Konsekuensi dari Kurang Tidur
Kurang tidur sedang dan jangka panjang menyebabkan peningkatan:
Tingkat insulin
Peningkatan berat badan
Depresi
Attention deficit disorder (A.D.D.)
Masalah terkait belajar dan daya ingat
Kurang tidur dapat memberikan kontribusi terhadap faktor yang memberikan dampak buruk terhadap kondisi kesehatan.
Jika Anda masih belum juga tergugah untuk mengubah pola tidur agar mencukupi kebutuhan, Anda harus mengetahui bahwa kurang tidur dapat meningkatkan hormone ghrelin secara drastis, yang meningkatkan rasa lapar, dan menurunkan hormon penekan nafsu makan Anda yang dikenal dengan nama PYY. Anda makan lebih banyak untuk
Kurang tidur juga meningkatkan hormone kortisol, yang mematikan sel otak di dalam memori dan pusat mood yang dikenal dengan hippocampus.