Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ada yang Mati Dibuai Ambisi

19 Juni 2021   07:47 Diperbarui: 19 Juni 2021   07:51 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Majalah Tempo.Co

Cerpen : Ada yang Mati Dibuai Ambisi

Semenjak berhembus kabar burung yang menarasikan namanya masuk dalam daftar Kabinet diberbagai media massa dan media sosial, perubahan seketika terjadi pada Matkodir dalam pergaulan  sehari-hari di masyarakat Kampung. Pria berbadan tambun yang menjabat sebagai  salah salah satu Ketua Partai ini semula dikenal sebagai sosok yang sederhana dan ramah terhadap para warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Tak pelak perubahan drastis  180derajat yang ditunjukan Kodir sapaan akrabnya, membuat para tetangga dan kolega bertanya-tanya.
" Saya heran dengan perubahan sikap Pak  Kodir akhir-akhir ini. Kok tak seperti biasanya. Ramah dan bersahaja,"ujar Mang Wiiwid saat mareka sedang berkumpul di warung kopi Mang Jojon.
"Mang Wiwid ini ternyata selalu ketinggalan informasi.Ini akibatnya kalau jarang baca koran dan melihat tipi. Maknya jangan sibuk nyari fulus. Sekali-kali baca koran," ujar Mang Tahar.

"Apa Mang Wiwid belum dengar kabar burung bahwa Pak Kodir akan diangkat jadi Menteri," tanya Mang No.

" Sudah. Saya sudah dengar kabar burung itu. Pertanyaannya, apakah dengan menjadi Menteri, Pak Kodir harus berubah dan merubah dirinya,"tanya Mang Wiwid. Semua yang ada diwarung kopi Mang Jojon terdiam seribu bahasa mendengar pertanyaan mang Wiwid itu. Tak ada yang menjawab. Seketika warung mang Jojon sepi. Hening.

Perubahan sikap diri yang diperlihat Pak Kodir terjadi saat sholat berjamaah di masjid. Pak Kodir kini selalu tampil di shaf paling depan.Selalu dibelakang Imam.Dan usai sholat Pak Kodir langsung meninggalkan masjid.Tak ada lagi waktu untuk berbasa-basi dengan para jemaah masjid seperti biasanya yang menjadi kebiasaannya selama menjadi warga Kampung. Dan warga kampung mengenal Pak Kodir sebagai warga yang baik, ramah, bersahaja dan pemurah.

Nama Matkodir kembali menjadi buah bibir di masyarakat, takkala dalam sebuah berita ditelevisi, dirinya terlihat datang ke istana bersama dengan para petinggi Parpol tempatnya bernaung.
" Alhamdulillah,kalau Allah menghendaki akan ada warga Kampung kita yang akan menjadi Menteri. Dan kita sebagai jemaah masjid dan warga Kampung wajib bersyukur dan berbahagia,"ujar Ketua majid kepada para jemaah usai sholat isya.
" Apakah setiap petinggi Parpol ke istana akan menjadi Menteri,Pak Ustad,"tanya Mang Tasan.
"Memang tidak selalu.Tapi  sebagai warga Kampung kita bangga dan ikut bahagia kan kalau ada warga kita yang menjadi Menteri. Makanya kita harus selalu berdoa agar Pak Kodir bisa diangkat Presiden sebagai Menteri," jawab Pak Ustad.

Seminggu menjelang pengumuman nama Menteri, kesibukan dirumah Matkodir mulai tampak ramai dan sibuk. Mobil-mobil mewah berseliweran dan datang silih berganti menuju rumah Matkodir yang terletak diujung kampung. Kesibukan di rumah mewah Matkodir pun bertambah seiring dengan makin dekatnya waktu pengumuman nama menteri oleh Presiden. 

Pengamanan disekitar rumah Matkodir pun ditingkatkan. Para Hansip Kampung dibantu kader parpol terus menjaga rumah Matkodir selama 24 jam Dan setiap tamu yang datang, harus mengisi buku tamu. Sebuah kebiasaan baru tentunya bagi warga kampung.

Tengah malam menjelang pengumuman nama Menteri, tiba-tiba kehebohan terjadi dirumah Matkodir. Suara sirene mobil Ambulans datang ditengah malam buta yang tentu saja mengejutkan para warga Kampung yang sedang asyik masyuk di peraduan dan bermimpi tentang masa depan. Terlihat para hansip dan kader Parpol sedang menggotong badan tambun Matkodir ke dalam mobil ambulans. Dan dalam hitungan detik, mobil ambulans itu melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit dengan dikawal para kader Parpol Matkodir.

Pagi harinya, menjelang pengumuman nama Menteri oleh Presiden di istana, secara mengejutkan ada kabar duka yang datang ke telinga warga Kampung yang menyatakan bahwa Matkodir dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung. Dan kalimat Innalililahi Wainnalililahi Rojiun pun meluncur dari para warga kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun