Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kompasiana, Rumah Kita Menulis Bersama

14 Mei 2021   10:01 Diperbarui: 16 Mei 2021   02:19 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Opini : Kompasiana, Rumah Kita Menulis Bersama

Komtemplatif.

Demikian persepsi saya terhadap dua artikel yang ditulis Kompasianer Fredikus Suni dengan judul Kompetisi Blog THR Berakhir, Mari Kita Melihat Penulis Aktif Kompasiana  dan artikel Id. Joen yang berjudul : Samber THR kompasiana Usai, Akankah tetap menulis hari ini di Kompasiana.

Menulis di blog Kompasiana adalah rumah kita bagi para Kompasianer untuk menuangkan gagasan, pandangan, ide bahkan bahkan kritik terhadap kondisi yang ada di sekitar kita. Dan sebagai rumah kita menulis bersama, blog Kompasiana harus tetap menjadi panduan bahkan parameter bagi para blogger dalam menulis dan menuangkan gagasan, ide, sehingga mampu memberi nilai-nilai pencerdasan bagi para pembacanya.

Loyalitas adalah kata kunci dan harus menjadi ruh bagi para penulis di Kompasiana. Loyalitas dari para penulis Kompasianalah, yang saya yakini membuat blog ini terus tumbuh dan berkembang. Dedikasi  tanpa batas yang diberikan para Kompasianer menjadi sangat inheren dalam perkembangan blog ini. 

Saya sungguh percaya, para penulis dan Kompasianer di Kompasiana ini menulis karena memang ingin menulis dan menuangkan gagasan, serta berbagai ide, pandangan mereka untuk ditebarkan kepada para pembaca dan tentu muaranya adalah untuk memberikan informasi yang aktual, bernas dan mencerdaskan para pembaca Kompasiana. 

Dan saya sungguh sangat yakin dan meyakini, bahwa mereka, para Kompasianer ini menulis bukan terpikat dengan even kompetisi yang berhadiah. Bukan sama sekali. Sekali lagi saya sungguh sangat meyakini apa yang terpatri dalam jiwa para Kompasianer itu bahwa mereka, para Kompasianer menulis karena sekali lagi ingin berbagi dan berbagi walaupun hanya sekedar tulisan sebagaimana terhasrat dalam jiwa saya yang ingin menulis di Kompasiana ini karena ingin berbagi ide, dan gagasan lewat tulisan. 

Dan secara jujur harus terakui bahwa, saya tak terlalu memperhatikan status tulisan saya apakah masuk di kategori Pilihan atau pun tidak. Yang sangat penting bagi saya adalah menulis dan menulis. Soal bobot tulisan, ada Admin  Kompasiana yang menilainya sebagai ahlinya. tentang kwalitas tulisan yang saya tulis, itu adalah urusan Admin Kompasiana yang mengurusnya. 

Harus kita akui, dedikasi para penulis, terutama para  Kompasianer yang telah diberi titel centang Biru oleh Admin semestinya menjadi garda terdepan dan pioner dalam menjaga ritme menulis di Kompasiana mengingat tulisan dan artikel mereka sangat berkwalitas sebagaimana yang sering diutarakan Admin Kompasiana bahwa kwalitas tulisan menjadi bagian inheren dari predikat Kompasianer berpangkat biru. 

Dedikasi terhadap Kompasiana lewat tulisan yang territme dengan baik dan terpublish secara rutin dengan bobot tulisan bergrade baik, mestinya menjadi bagian penilaian yang harusnya tak diabaikan Admin Kompasiana. Saya melihat banyak para Kompasianer yang bercentang Hijau dan rutin menulis secara teratur dengan tulisan berbobot tinggi, mestinya diberi tempat yang layak disisi Admin Kompasiana. Soalnya ada pula Kompasianer bercentang Biru, yang jarang menulis dan memposting artikelnya di Kompasiana. 

Padahal saya percaya dan sungguh berkeyakinan, tulisan para Kompasianer bercentang Biru amat ditunggu-tunggu para pembaca Kompasiana mengingat kwalitas tulisan mereka sangat baik dan berkwalitas serta berbobot tinggi. Kalau tulisan mereka tidak berkwalitas dan tidak berbobot tinggi, sungguh tak mungkin diberi label Biru oleh Admin Kompasiana yang memang sangat ahli dalam menilai sebuah tulisan.

Apa pun yang melatari seseorang menulis di Kompasiana, sekali lagi saya sungguh percaya bahwa para Kompasianer menulis di " Rumah kita bersama " yang bernama Kompasiana ini adalah untuk berbagi dan berbagi. Bukan menulis karena tergoda untuk mengikuti kompetisi demi mendapatkan pundi-pundi dan yang berbau hadiah. Kalaupun ada even Kompetisi yang diselenggarakan Kompasiana bersama mitranya itu adalah bonus tambahan bagi para Kompasianer. Semacam nutrisi tambahan.

Terus terang, tulisan pendek ini lahir karena saya sangat kagum dengan postingan artikel Kompasianer Bung Fredikus Suni dan Bung Id.Joen hari ini. Saya sangat tergoda untuk menulis opini pendek ini sebagai bentuk apresiasi yang tinggi terhadap dua sahabat Kompasianer kita yang berdedikasi dan memiliki loyalitas tinggi terhadap Kompasiana. Dan sebagaimana mereka, saya sangat meyakini bahwa Kompasiana adalah Rumah Kita Menulis Bersama dan kita patut menjaganya. Dan saya percaya, tekad yang sama pun ada dalam jiwa para Kompasianer semuanya. Tak terkecuali artikel yang ditulis Bung fredikus Suni dan Bung Id.joen sebagai  bentuk kecintaan mereka sebagai Kompasianer terhadap Kompasiana, Rumah Kita bersama menulis.

Di ujung tulisan pendek ini, izinkan saya mengucapkan Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H kepada para Kompasianer dan Admin Kompasiana yang merayakannya. Taqablallahu Minna Waminkum. Mohon Maaf Lahir dan Batin dari saya dan keluarga di Toboali. Dan salam sehat.  

Toboali, jumat barokah, 14 Mei 2021

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun