Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Luka] yang Disayat oleh Laut yang Ditemukan Pelautnya

10 November 2018   00:03 Diperbarui: 10 November 2018   00:46 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rimba, nama anak kecil laki-laki yang lucu itu menjauh kegirangan ketika jilatan kecil ombak berusaha mencapai lututnya. Berteriak-teriak memanggil mamanya.

"Mama, Mama, pantai ternyata menyenangkan. Mama selama ini bohong mengatakan pantai itu menakutkan dan berwajah muram," mulutnya yang mungil memprotes mamanya.

Perempuan itu memalingkan muka. Pesisir di hadapannya ini mengingatkannya pada irisan-irisan kecil yang menyakitinya secara besar. Sebuah kenangan yang selalu saja menggenang di pelupuk mata bila hinggap di hatinya.

Sudah begitu lama dia menghindari pantai dan pesisir. Jika saja Rimba yang sudah berusia 6 tahun tidak memaksanya untuk pergi ke pantai. Katanya neneknya bercerita bahwa ayahnya adalah seorang pelaut yang berhasil menemukan kembali lautnya.

Perempuan itu terpaksa melanggar janjinya untuk tak membawa Rimba mendekati laut dan pantai. Dan dia meminta hanya sekali ini saja Rimba pergi ke pantai.

Rimba ngotot bahwa hadiah ulang tahunnya kali ini adalah pergi ke laut. Rimba ingin tahu laut yang telah ditemukan ayahnya. Penasaran sekali dengan cerita neneknya.

Rima, mamanya, tidak bisa menolak keinginan anak lelaki yang sangat disayanginya itu.

Demi Rimba, aku akan menghadapi horison itu sekali lagi. Bisik Rima dalam hati.

----

"Kau tahu Lava?" Rindang selalu memanggil Rima dengan sebutan Lava. Plesetan dari Love katanya.  

"Kenapa horison langit itu begitu muram sekarang? Padahal musim badai masih lama?" Rindang melanjutkan. Rima menggeleng. Berupaya keras menyingkirkan helai-helai rambut yang menjatuhi muka. Mengganggu saja. Dia sedang menikmati wajah Rindang yang sedang berusaha mencari kata-kata selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun