Citra bisa merasakan kuatnya koneksi tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Â Raja adalah manusia jaman kini. Â Dia tidak yakin Raja bisa menghadapi hal-hal semacam itu.
Citra tidak tahu bahwa Raja sudah mendapatkan sebuah bekal yang kuat untuk menghadapi kejadian di luar nalar. Â Berkat cincin yang diberikan oleh lelaki tua pemulung di Sumedang tempo hari.
-----
Raja berdiri tegak. Â Dia tidak tahu bagaimana cara mengendalikan kekuatan aneh di dalam tubuhnya. Â Dia hanya akan mengikuti naluri. Â Kepakan sayap burung misterius itu terdengar keras menyasar ke arahnya. Â Raja mengayunkan tangannya ke atas.
Terdengar suara keras tulang patah dan bau hangus terbakar. Â Raja terpental ke belakang. Â Salah satu sayap itu berhasil menghantam tubuhnya. Â Tapi kekuatan aneh yang keluar dari tangannya tadi juga berhasil mengena dengan telak.
Terlihat api membesar ketika burung hitam raksasa itu termakan habis oleh api. Â Bau daging dan bulu hangus menguar kuat memenuhi udara sekitar. Â Raja sendiri merasakan nafasnya sesak. Â Dadanya seperti dihimpit oleh kontainer. Â Pukulan sayap tadi mengakibatkan efek yang tidak ringan baginya.
Setelah duduk diam beberapa menit untuk memulihkan diri, Raja terlompat berdiri. Â Kereta bergerak lagi pelan-pelan. Â Rupanya pengaruh magis suara Harpy tadi sudah hilang. Â Para masinis telah siuman bersamaan dengan matinya si burung jadi-jadian. Â Raja buru-buru melompat ke pintu kereta yang terdekat. Â Menuju tempat duduknya di bagian belakang sambil memegangi dadanya yang masih terasa sesak.Â
Para penumpang tidak ada satupun yang menyadari apa yang telah terjadi. Â Mereka hanya tahu jeritan suara mengerikan melenyap dan kereta berjalan normal kembali. Â Mereka sama sekali tidak menyadari pemuda yang sedang menelusuri lorong kereta demi kereta itu telah menyelamatkan malam mereka.
Raja sampai di tempat duduknya. Â Menjatuhkan diri kelelahan. Â Dia harus tidur sebentar. Â Pengalaman ini sama sekali tidak menyenangkan. Â Ternyata perjalanan dan petualangannya tidak semudah yang dia kira.
Di tempat lain, jauh di arah pantai utara, Citra menghembuskan nafas dalam-dalam. Â Raja selamat meski terluka. Â Dia bisa merasakannya.
------