Malam sedang mengadakan upacara. Â Tanpa suara. Â Mengubur sisa-sisa gemericik air kali. Menimbuninya dengan pasir. Â Berguguran dari tepian tak terlindungi. Â Atas nama hening. Â Bagi orang-orang yang ingin menjumpai sunyi.
Tak ada tangisan. Â Itu sudah dilakukan sore tadi. Â Oleh hujan yang berjatuhan.Â
Tak ada duka. Â Itu sudah dilakukan petang tadi. Â Oleh daun cemara yang kehilangan dingin.
Bumi mulai membangun mimpi. Sekerat demi sekerat. Â Ketika semua mata terpejam. Â Terjebak rayuan tentang keindahan. Â Istana dan putri-putri raja.
Upacara ditutup seadanya. Â Dengan sayup-sayup rintihan dinihari. Â Mengundang kedatangan para pembela dan pencinta. Â Dari sudut-sudut pembaringan yang berjelaga.
Bogor, 5 Maret 2018