Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Zaman

14 Februari 2018   10:44 Diperbarui: 14 Februari 2018   10:46 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.happytimeshop.be

Ruang-ruang zaman diperbaiki.  Abad demi abad lepas bertanggalan.  Peperangan dan tiang gantungan menjadi sampah sejarah.  Begitulah.

Ruang disekat menjadi bilik-bilik.  Dipasangi lukisan para pemilik dan penculik.  Pemilik kericuhan dan penculik kebebasan.

Bilik dilengkapi catatan-catatan.  Kejahatan kemanusiaan, ujungnya kematian.  Kekeringan dan kelaparan, ujungnya kematian.  Kebaikan dan kemuliaan, demi kehidupan. 

Zaman adalah wadah semacam tempayan.  Diisi air secukupnya.  Tumpah jika kepenuhan.  Kering jika kepanasan.  Beku jika kedinginan.  Paling tepat adalah hangatkan. 

Jakarta, 14 Februari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun