Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Episode Puisi dari Pojokan Jakarta (5)

12 Februari 2018   22:39 Diperbarui: 12 Februari 2018   22:40 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lampu berkedip-kedip mirip perempuan genit.  Memantul di kaca-kaca terang gedung tinggi yang mewakili mata Jakarta.  Memelototi suara jalang knalpot bus kota renta.  Tersengal-sengal maju membawa pantatnya yang berdebu.  Membawa puluhan manusia yang berhimpitan seolah ikan kemasan baru keluar dari mesin pabrik tua.

Pojokan Jakarta berasap kuat.  Sekuat dada penyelam yang sedang mencari mutiara.  Tumbuhlah batuk dari paru-paru yang hampir meledak.  Mengais sisa-sisa udara yang terpelanting tersentak-sentak.

Pesisir utara kota menguapkan rasa asin yang tak biasa.  Bercampur dengan raungan angin pasat yang lewat dengan cepat.  Bersiap kirimkan titipan butir-butir air dari badai yang mendekat. 

Sementara ikan-ikan berenang dengan ketakutan.  Tak bisa ditenangkan dengan suara adzan yang tak sampai di tempat mereka dilahirkan.  Gemuruh yang luruh dari pekat yang berarang.  Tak juga mampu mendamaikan ketegangan akibat para pemimpin yang suka sekali mulutnya berperang.

Jakarta di waktu petang.  Mengerang-erang kelelahan.  Mengucapkan kata semoga berkali-kali.  Semoga keselamatan ada pada orang-orang yang terburu-buru.  Semoga mampatnya jalanan diurai oleh kesabaran yang didorong oleh wangi yang disebar oleh bunga sepatu.  Semoga riuh caci maki diganti dengan siulan merdu debu yang terantuk batu-batu.

Jakarta, 12 Februari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun