Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bermain Drama di Kepala

4 Desember 2017   06:52 Diperbarui: 4 Desember 2017   08:49 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Syaraf di kepala memekik sekuatnya

Suara-suara yang didengar adalah gemuruh ombak lautan

Sementara dirinya sedang berdiri di kepundan

Menunggu ledakan kawah yang berisi amarah

Wajah-wajah bersliweran memainkan peran yang ditulisnya

Senyum yang berhasil dilihatnya adalah segaris tipis kerumitan

Mengapa hijau pecah saat bertemu permukaan naun nangka

Sedangkan dirinya ternyata sedang berdiri di depan kaca

Percakapan yang terjadi adalah antara lebah dan bunga

Membicarakan manis yang meleleh di sekitar sarangnya

Diburu oleh semua rasa pahit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun