Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Lupa Bahagia

21 Oktober 2017   22:13 Diperbarui: 21 Oktober 2017   23:32 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan lupa bahagia

Kalimat sederhana yang telah dimantra oleh kekuatan jiwa

Menerbitkan selalu ufuk di setiap saat pelupuk membuka

Sehingga hati tak pernah menua

Walau peluh sedang bergemuruh

Meski sedang di tengah kata yang hampir runtuh

Atau berjibaku di puing-puing lupa

Tetaplah selalu ingat bahagia

Bahagia terlalu sederhana untuk disebut kata

Bahagia terlalu rumit jika dijatuhkan dari langit

Buatlah bahagia yang seiya sekata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun