Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Ranu Kumbolo Bergidik

5 September 2017   18:58 Diperbarui: 5 September 2017   19:01 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ranu Kumbolo bergidik

Udara sore ini membawa berita yang mengecilkan hati

Kabut sedang meluncur dari puncak Mahameru

Tubuhnya terdiri dari sel sel dingin

Permukaan airnya bisa membeku

Menjadi cermin raksasa yang memantulkan wajah langit

Memunculkan dasamuka jika sedang murka

atau pandawa jika sedang berbaik sangka

Tak ubahnya sebuah arca

Duduk membungkuk diam tak bergerak kemana mana

Ranu Kumbolo yang sudah menjadi kaca menyisir ingin di hatinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun