Bukan sebuah kesalahan jika aku berhenti menunggu pagi
Bukan karena aku menjauhi ufuk
Atau menghindari dinginnya air subuh
Namun lebih pada mauku untuk lebih memperhatikan senja
Karena senja sedang merajuk
Temaramnya sekarang lebih banyak dihindari
Orang orang senang mengabaikan mulainya mimpi
Orang orang lebih percaya terhadap nyata yang dituliskan hati
Bukan juga sebuah kebenaran jika aku membiarkan segalanya berantakan
Saat benang baja yang ditinggalkan laba laba menjerat sudut kamar
Biarlah itu menjadi semacam penanda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!