Mohon tunggu...
Millah Nur Chanifah
Millah Nur Chanifah Mohon Tunggu... Lainnya - learner

Compilation of thought

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mulai Mencintai Diri Sendiri dengan 5 Hal Sederhana

2 Mei 2024   15:04 Diperbarui: 7 Mei 2024   20:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang di catatan "journey to myself" edisi unraveling self love, mencintai diri sendiri.

As a disclaimer, cinta atau benci pada diri sendiri bukanlah sebuah "given state" alias keadaan yang ditakdirkan ada pada kita, namun sebenarnya kita diberikan free will sebebas-bebasnya untuk memilih akan mencintai atau membenci diri kita sendiri. Peribahasa semut di seberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tak tampak seringkali justru berlaku terbalik dalam hal self love. Kenikmatan orang lain diujung dunia akan nampak, tapi milik sendiri bak tersembunyi.

Hasrat alami manusia akan keinginan untuk diakui kadangkala memperbudak seseorang merasa kehausan untuk menuntut lebih dan lebih lagi dalam hidup. Kadangkala hal tersebut membuat seseorang lalai hingga tidak pernah merasakan  cukup. 

Perasaan tidak puas yang bercampur dengan kegagalan kemudian menjadikan perasaan buruk tersebut terus menggunung dalam balutan kekecewaan pada diri sendiri yang berujung kebencian. Namun, sejatinya penerimaan diri adalah kata kerja, sesuatu yang harus diupayakan dan dilatih. 

1.Hentikan habit membanding-bandingkan dengan orang lain

Tanpa disadari, perbandingan yang kita buat sehari-harinya pada kehidupan orang lain tidaklah apple to apple. Manusia diciptakan dengan racikan keunikan masing-masing yang sangat customized dan detail. Tak jarang sebetulnya kita memiliki starting point yang berbeda-beda, pengorbanan yang berbeda, privilege serta rotasi waktu yang berbeda pula karena setiap orang bergerak pada timing nya masing-masing. Maka sangat tidak fair untuk mengadu progress diri kita dengan pencapaian orang lain, padahal sejatinya kita berada pada race yang berbeda.

2.Memperbaiki nutrisi bagi perut dan pikiran

Gaya hidup adalah tantangan yang sangat sulit dirubah, apalagi dengan kehadiran sosial media yang setiap detiknya menggoda diri kita dengan tipuan palsu iklan maupun konten manipulatifnya. Kemudian, muncul beragam tren makanan viral yang seringkali kenikmatannya berhenti sampai lidah, namun menyengsarakan tubuh. Tak hanya itu, nutrisi juga diperlukan bagi pikiran, dengan mengendalikan konsumsi informasi dan dampaknya bagi kejernihan berpikir.

3.Berani bilang tidak

Bagi sebagian orang, perasaan inferior menjadi tantangan tersendiri. Utamanya kecenderungan untuk menjadi people pleaser. Kabar baiknya, ilmu neuroscience mengungkap fakta bahwa fitur dalam otak memungkinkan kita untuk mengubah kebiasaan tersebut. Berkata tidak, mungkin akan diiringi dengan perasaan tidak nyaman, namun secara konsisten melatih hal tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.

4.Jauhi orang toxic dan lakukan people decluttering

Orang-orang toxic cenderung manipulatif dan palsu. Oleh sebab itu jalan satu-satunya adalah menjauhkan diri dari keberadaannya. Merupakan sebuah karunia untuk bisa memilah dan memilih orang-orang yang akan mengelilingi kita.

5.Mengizinkan diri sendiri untuk berproses dan tumbuh dari kesalahan

Akui saja bahwa diri kita memiliki kekurangan dan kesalahan. Sejatinya, yang sejatinya paling berhak menerima maaf dari kita adalah diri sendiri. Ia menunggu untuk dimaafkan dan dirangkul agar dapat berjalan kembali dan melanjutkan cerita hidup sebagai pribadi yang lebih kuat. Tidak hanya itu, ia sesungguhnya telah bertahan untuk berjuang sejauh ini dengan segala tempaan dan tantangan yang berhasil ia lewati.

Nevertheless, you deserve better self love.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun