Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tempo Digelandang Tim Mawar ke Dewan Pers

11 Juni 2019   16:35 Diperbarui: 11 Juni 2019   17:03 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Tempo.com

Laporan investigatif majalah Tempo mengenai keterlibatan Tim Mawar dalam Kerusuhan di depan Bawaslu pada 21 dan 22 Mei memunculkan polemik. Bau Mawar di jalan Thamrin, begitu tulis majalah Tempo, nama Fauka Noor Farid mencuat ke publik menimbulkan tanda tanya. Fauka Noor Farid dikenal sebagai mantan anggota Tim Mawar, namun statusnya kini sudah Purnawirawan, dirinya sempat menjalani hukuman Militer selama 16 bulan yang diputuskan oleh Mahkamah Militer Tinggi (Mahmilti) II Jakarta pada 1999 terkait kasus penculikan aktivis 1998 yang dilakukan oleh Tim Mawar. 

Akibat tulisan yang cukup kontroversial tersebut Tempo diadukan ke Dewan Pers oleh Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purn) Chairawan. Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purn) Chairawan melaporkan Majalah Tempo kepada Dewan Pers karena dianggap menghakimi Tim Mawar secara keseluruhan. 

Menurut kuasa hukum Chairawan, Herdiansyah, Tim Mawar dan Mayjen Chairman merasa dirugikan, "Di sini beliau merasa dirugikan secara pribadi karena beliau ex dari Tim Mawar yang menurut beliau langsung men-judge bahwa Tim Mawar ini terlibat dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019," ujar Herdiansyah. Mereka berharap Dewan Pers menjatuhkan surat teguran dan sanksi kepada media tersebut karena dinilai tidak menjalankan tugas jurnalistik sesuai aturan. Kemudian, kata Herdiansyah, mereka juga berharap berita tersebut diturunkan disertai permintaan maaf kepada Chairawan dan mantan anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid.

Nama Fauka menjadi sorotan sebab ditenggarai menjadi dalang intelektual dari pecahnya kerusuhan di depan Bawaslu pada 21-22 Mei. Menurut hasil investigasi majalah Tempo, Fauka berada tidak jauh dari lokasi kejadian, dan siap memberikan komando untuk menciptakan suasana chaos pada aksi protes Kecurangan Pemilu di depan Bawaslu. 

Fauka Noor yang sebagai mantan anggota Tim Mawar tersebut, juga dikatakan memiliki kedekatan dengan Prabowo, tidak hanya sebagai mantan Anggota Tim Mawar, tapi juga merupakan loyalis yang mendukung pemenangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 ini. Melalui penelusuran Tempo, Fauka Noor digadang menjadi pendiri "Garda Prabowo" , sebuah sayap oraganisasi yang bertujuan memenangkan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Garda Prabowo sebagai sayap organisasi pemenangan diduga ikut dalam kerusuhan pada 21-22 Mei. Keikutsertaan Garda Prabowo dalam kerusuhan itu dikomandoi oleh Abdul Gani, orang yang diduga direkrut oleh Fauka Noor Farid.

Terkait laporan investigasi Tempo, BPN secara tegas membantah keterkaitan Fauka Noor Farid dengan BPN Prabowo-Sandi. Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menjawab isu yang mengaitkan antara anggota mantan Tim Mawar Kopassus dengan BPN Prabowo-Sandi. Andre menyatakan, Fauka Noor Farid bukanlah anggota BPN. "Fauka Noor Farid maupun Dahlia Zein itu tidak terdaftar dalam tim BPN," kata Andre, Senin (11/6). Andre juga membantah keterkaitan antara Garda Prabowo dan BPN. Dikabarkan, beberapa anggota Garda Prabowo terlibat dalam kerusuhan di depan Kantor Bawaslu. "Garda Prabowo tidak terdaftar di Direktorat manapun di BPN," ujar Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra tersebut.".

Reportase yang diterbitkan Tempo jelas dapat memicu ketegangan dan melebarkan konflik baru, juga memimbulkan kebingungan publik, dan secara jelas menyudutkan nama Tim Mawar, juga membuat buruk citra dari Tim Mawar tersebut. Nama Fauka Noor sebagai mantan anggota Tim Mawar dikaitkan sebagai dalang kerusuhan Mei 21-22 Mei. Mayjen Chairawan K Nusyirwan pun angkat bicara terkait terseretnya nama Tim Mawar dalam dugaan aktor di balik kerusuhan aksi, dirinya secara tegas menyatakan bahwa tuduhan keterlibatan Tim Mawar sebagai aktor pericuh dalam aksi itu bohong belaka. 

"Tim mawar sudah bubar," ujar Chairawan pada (10/06/19). Fauka Noor Farid yang namanya di sebutkan oleh Tempo pun membantah keterlibatan dirinya, dan mengaku tidak berada di tempat kejadian saat terjadinya Kerusuhan 21-22 Mei sebagaimana yang Tempo sampainkan. "Tidak ada yang namanya merencanakan. Saya tidak pernah ikut merencanakan ataupun hadir dalam rapat-rapat pengerahan massa dan tidak ada itu di situ, tidak ada," ujar Fauka (10/06/19).

Tempo jelas harus bertanggung jawab memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai dugaan keterlibatan Tim Mawar dalam Kerusuhan 21-22 Mei agar tidak menjadi bola panas yang nantinya memicu ketegangan politik, juga friksi di tubuh TNI.

Sumber:
tribunnews.com
republika.co.id
surabaya.tribunnews.com
moeslimchoice.com
tempo.co
kompas.com
tirto.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun