Mohon tunggu...
Milisi Nasional
Milisi Nasional Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Tulis

Baca, Tulis, Hitung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo-Sandi Paparkan Kecurangan Pemilu

14 Mei 2019   20:21 Diperbarui: 14 Mei 2019   20:31 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019'. Dalam acara tersebut Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno datang hadir mengawal acara yang diadakan di Hotel Grand Sahid tersebut. Dalam acara itu turut hadir juga sejumlah elite dan tokoh pendukung Prabowo-Sandi. Di antaranya Ketua BPN Djoko Santoso, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Siti Hediati Harijadi (Titiek Soeharto), Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Waketum Partai Demokrat Syarif Hasan.

Kehadiran Prabowo-Sandi langsung disambut meriah oleh para peserta yang hadir, banyak juga para pendukung yang secara tegas meneriakan Prabowo-Sandi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Kedatangan sosok Prabowo-Sandi disambut dengan iringan lagu dan mars dukungan untuk Prebaowo-Sandi selama kampanye kemarin.

Sandiaga mengatakan paparan mengenai kecurangan yang terjadi selama Pilpres 2019 oleh BPN itu i akan dihadiri sekitar 1.000 orang. Undangan itu mewakili masyarakat, pemerintah, tamu-tamu kenegaraan, serta perwakilan duta-duta besar negara tetangga. Tanpa menjabarkan duta besar mana saja yang telah diminta datang, Sandiaga optimistis tamu kenegaraan itu akan mengindahkan undangannya.

Dalam kesempatan itu Sandiaga juga memberikan sebuah pidato politik mengenai kecurangan yang banyak ditemukan oleh timnya selama berlangsungnya Pilpres 2019. Sandiaga Uno mengatakan terlalu banyak dugaan kecurangan Pemilu dan Pemilihan Presiden 2019 yang terjadi. Bahkan kecurangan tersebut, tuturnya dikawal oleh oknum pemerintah dan aparat keamanan. 

"Masyarakat disuguhi banyak cerita banyak tsunami amplop politik uang yang dikawal aparat pemerintah rakyat sebagai pemilik kedaulatan terlena, disinyalir hampir satu juta amplop disebar untuk digunakan sebagai "serangan fajar" yang menggiring rakyat untuk mendukung pihak petahan. Rakyat dipaksa memilih yang memberikan iming-iming uang," ujar Sandiaga secara tegas di atas podium.

Sandiaga juga menyayangkan banyaknya permasalahan Pemilu 2019 yang tidak ditangani secara baik oleh KPU maupun pihak berwajib lainnya. Adapun data kecurangan yang berhasil dihimpun BPN antara lain:

Pelanggaran Kampanye

  • Politik Uang ( 1 Juta Amplop "Serangan Fajar" di Jawa Tengah, Kasus Sedang Diselidiki KPK
  • Persulit Izin, Blokir Tempat, dan Penghalangan Akses 02
  • Merusak Alat Peraga Kampanye 02
  • Petahana Tidak Cuti
  • Mengerahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggaran BUMN untuk Dukung Petahana

Input Data

  • Tim IT BPN juga menemukan kesalahan input data pada halaman situs KPU, dan itu terjadi pada 15,4 % TPS (atau terjadi kesalahan input pada 73 ribu TPS dari 477 TPS yang tersedia).

DPT Bermasalah

  • 17.5 juta DPT invalid yang tidak terekam datanya
  • 54 ribu orang yang tidak sehat akalnya (gila) ikut serta dalam pemilu
  •  E-KTP Tercecer di Jalan. Sehingga Rentan Penyalahgunaan

Undangan Memilih

  • 6,7 juta pemilihan yang tidak dapat undangan memilih

Penyelengara dan Aparat

  • KPU Ngotot Kotak suara yang terbuat dari kertas yang rentan dirusak, dibobol, dan dibakar
  • Bawaslu Tidak Adil dalam Menuntaskan Dugaan Pelanggaran Pemilu
  • KPU tidak Merespon Mengenai Dugan 17.5 Data Invalid
  • KPU Menentang Audit Real Count (Situng) KPU
  • Aparat Kepolisian Tidak Netral, Partisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun