Mohon tunggu...
Hamila Oktarina
Hamila Oktarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Keperawatan

Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Airlangga yang sedang menempuh pendidikan S1 Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Coping Stres Bagi Perawat

16 Mei 2024   19:53 Diperbarui: 16 Mei 2024   19:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik sehat maupun sakit (UU RI, 2014). 

Seorang  perawat dituntut harus memberikan pelayanan keperawatan secara profesional, menyeluruh dan maksimal. Dengan tuntutan dan beban pekerjaan yang dialami oleh perawat sehingga dapat menimbulkan risiko terjadinya stres kerja dalam lingkup pelayanan keperawatan.

American National Association For Occupational Health memaparkan dari empat puluh kasus stress kerja didunia, salah satu urutan teratas yaitu stress kerja yang dialami oleh perawat, dengan hal itu dapat menimbulkan risiko seorang perawat mengalami psychiatric disorder dan depresi. Berdasarkan data yang diperoleh WHO, ada sekitar 450 juta orang di dunia mnegalami gangguan mental dan perilaku.

Lalu, bagaimana seorang perawat harus memiliki mekanisme coping stress dengan baik? Mari kita mnegenal sedikit tentang stress, stres dapat diartikan sebagai keadaan kekhawatiran atau ketegangan mental yang disebabkan oleh situasi sulit. Stres adalah respon alami manusia yang mendorong kita utuk mengatasi tantangan dan ancaman dalam hidup. Setiap manusia mengalami stres sampai tingkat tertentu (WHO, 2023). 

Sumber stres atau biasa disebut stressor dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu life event, crinic strains dan dily hassles. Stres juga akan menimbulkan terjadinya gangguan fisik dan psikologis, antara lain: sakit kepala/pusing, otot leher dan rahang tegang, ganggan pencernaan, mulut kering hingga tegang otot.

Lalu, apa yang dimaksud coping stres? Coping adalah perilaku yang terlihat dan tersembunyi yang dilakukan seseorang untuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan psikologi dalam kondisi yang penuh stress. Strategi coping bertujuan untuk mengatasi situasi dan tuntutan yang dirasa menekan, menantang, membebani dan melebihi sumberdaya (resources) yang dimiliki. 


Sumberdaya coping yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi strategi coping yang akan dilakukan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Strategi Coping Menurut Lazarus dan Folkman (1984). Lazarus dan Folkman (1984) juga secara umum membagi strategi coping menjadi dua macam yakni:

Strategi coping berfokus pada masalah.

Strategi coping berfokus pada masalah adalah suatu tindakan yang diarahkan kepada pemecahan masalah. Individu akan cenderung menggunakan perilaku ini bila dirinya menilai masalah yang dihadapinya masih dapat dikontrol dan dapat diselesaikan. Perilaku coping yang berpusat pada masalah cenderung dilakukan jika individu merasa bahwa sesuatu yang kontruktif dapat dilakukan terhadap situasi tersebut atau ia yakin bahwa sumberdaya yang dimiliki dapat mengubah situasi, contoh penelitian yang dilakukan oleh Ninno et al. (1998), yakni strategi coping yang digunakan rumah tangga dalam mengatasi masalah kekurangan pangan akibat banjir besar di Bangladesh adalah strategi coping berpusat pada masalah yaitu: melakukan pinjaman dari bank, membeli makanan dengan kredit, mengubah perilaku makan dan menjual aset yang masih dimiliki. Yang termasuk strategi coping berfokus pada masalah adalah:

Planful problem solving yaitu bereaksi dengan melakukan usaha-usaha tertentu yang bertujuan untuk mengubah keadaan, diikuti pendekatan analitis dalam menyelesaikan masalah. Contohnya, seseorang yang melakukan planful problem solving akan bekerja dengan penuh konsentrasi dan perencanaan yang cukup baik serta mau merubah gaya hidupnya agar masalah yang dihadapi secara berlahan-lahan dapat terselesaikan.

Confrontative coping yaitu bereaksi untuk mengubah keadaan yang dapat menggambarkan tingkat risiko yang harus diambil. Contohnya, seseorang yang melakukan confrontative coping akan menyelesaikan masalah dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan yang berlaku walaupun kadang kala mengalami resiko yang cukup besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun