Mohon tunggu...
MILA MARTHASARI
MILA MARTHASARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Belajar Menjadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minder karena Bukan Circle

24 Mei 2023   20:43 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:53 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

MINDER KARENA BUKAN CIRCLE

Istilah kata minder atau tidak percaya diri sudah tidak asing lagi kita dengar. Minder atau tidak percaya diri merupakan suatu sikap rendah diri yang ada di dalam diri manusia yang menganggap bahwa dirinya kurang dari orang lain. Setiap manusia pasti pernah merasakan sikap tidak percaya diri. Ketika kita berada di lingkungan baru atau bertemu dengan orang baru atau bahkan berhadapan dengan orang baru kita pasti pernah merasakan hal seperti itu. Namun ini bukanlah melingkupi ketiga hal tersebut melainkan rasa tidak percaya diri atau minder ini muncul karena kita tidak berada dalam anggota suatu circle dari pertemanan seseorang.

Perlu kita ketahui bahwa circle merupakan kelompok pertemanan. Setiap orang kebanyakan memiliki circle pertemanan. Mereka bisa memilih dengan siapa saja mereka akan membentuk circle tersebut. Circle pertemanan biasanya di latar belakangi oleh kesamaan asal tempat tinggal, kesamaan hobi, tempat yang sama satu kelas, atau kesamaan mengikuti organisasi. Kali ini yang akan saya bahas adalah terciptanya circle pertemanan karena kesamaan satu organisasi. Kenyamanan adalah salah satu alasan yang kuat dari terbentuknya circle pertemanan.

Secara definisi organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu serta kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Namun pada kenyataannya banyak sekali dalam suatu organisasi ada circle-circle pertemanan yang lahir. Hal ini membuat rasa kenyamanan dalam berorganisasi berkurang karena pada akhirnya ada sebagian seseorang yang tidak nyaman mengikuti organisasi tersebut karena minder tidak memiliki circle.

Tidak mungkin dalam berorganisasi kita menjadi orang yang individualis, kita harus berbaur dengan siapa saja. Tetapi jika dalam sebuah organisasi sudah dikuasi oleh satu circle kita yang tidak memiliki circle akan merasa minder dan diabaikan dalam organisasi tersebut. Berdasarkan pengalaman saya yang mengikuti sebuah organisasi hingga sekarang, saya pernah merasa minder sekali dalam organisasi tersebut karena saya tidak memiliki circle. Saya melihat sekeliling saya mereka sibuk dan asik bercerita satu sama lain dengan teman se circle mereka.

Saya berusaha bertahan ditengah keadaan seperti itu, hingga pada suatu saat saya sudah merasa benar-benar tidak nyaman. Karena segala bentuk keputusan atau apapun jenis masukan yang diperhatikan hanyalah dari satu orang. Dimana orang tersebut merupakan pemimpin atau bagian dalam suatu circle. Lalu apa guna musyawarah dalam organisas? Apa guna rasa solidaritas dalam organisasi? Jika diantara anggota organisasi saja masih banyak tidak memikirkan keadaan satu teman organisasinya. Kebanyakan mereka yang memiliki circle menjadi sewenah-wenah dan merasa memiliki hak yang banyak di dalam organisasi. Mereka bahkan berani untuk memerintah teman satu organisasi mereka yang tidak memiliki kuasa ataupun bukan satu circle mereka. Mereka merasa berkuasa. Dan selain mereka adalah bukan apa-apa.

Sebenarnya circle pertemanan itu baik selagi tidak mengesampingkan kepentingan yang lebih besar yakni kepentingan umum. Jangan hanya mementingkan kepentingan antar anggota circle. Kita berorganisasi berarti kita bersosialisasi dengan banyak kawan. Kita harus menghargai keberadaan mereka sebagai sesama anggota organisasi. Jika bisa circle kita jadikan ajang untuk memberikan dampak positif bagi sesama jangan malah menimbulkan kecenderungan sosial dan diskriminasi antar anggota organisasi. Kita harus lebih bijak dalam mengamnil keputusan untuk ikut bergabung dalam suatu circle pertemanan atau akan membentuk suatu circle pertemanan. Jika banyak memberikan dampak positif it's okay kita lakukan, namun jika banyak menimbulkan dampak negatif sebaiknya tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun