Mohon tunggu...
Mikhael Pontowulaeng
Mikhael Pontowulaeng Mohon Tunggu... Penegak Hukum - berbagi itu berkat

Hidup hanya sekali...Hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Semakin Dekatnya Jumat Agung dan Paskah di Situasi Corona Virus (Salus Populi Suprema Lex Esto)

8 April 2020   15:00 Diperbarui: 12 April 2020   16:24 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[14.12, 8/4/2020] Mikhael: Virus corona jenis baru mulai menjadi perhatian masyarakat dunia ... bahkan WHO memberitahukan virus ini adalah  pandemic dunia, otoritas kesehatan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut.

Dan sejak akhir pekan lalu, berita tentang meninggalnya pendeta dari beberapa gereja lokal akibat virus corona menjadi perbincangan di kalangan umat kristiani. Seperti dikabarkan bahwa dua pendeta itu jatuh sakit setelah menghadiri seminar dari GPIB di Hotel Aston Bogor pada 25-28 Februari 2020. Beberapa pendeta lain  juga dilaporkan meninggal dunia dengan diagnose infeksi virus corona.

Kabar ini tentunya membuat kekuatiran yang semakin besar khususnya bagi pihak gereja dan jemaat. Tapi perlu diketahui bahwa kasus serupa juga sempat terjadi di gereja-gereja di Singapura.

Virus corona yang sempat merebak di negara ini membuat semua pihak gereja Singapura harus mengambil langkah ekstrim yaitu penutupan gereja untuk sementara waktu. Karena salah satu cara penyebaran virus diyakini terjadi dari sebuah perkumpulan yang melibatkan banyak orang.

Untuk mengatasi dampak yang lebih besar, pihak gereja Singapura pun mengikuti aturan pemerintah dengan melakukan proses pemeriksaan, refleksi dan tindakan mandiri selama sebulan penuh.

Seluruh denominasi gereja pun diminta untuk meniadakan layanan minggu dan menutup sekolah-sekolah Kristen.

Ada 7 langkah yang dilakukan gereja Singapura dalam menanggulangi penyebaran virus selama sebulan belakangan ini, diantaranya:

1. Meniadakan ibadah gereja untuk sementara waktu

Meski pada awalnya di kalangan pendeta terjadi pertentangan dengan kebijakan penutupan gereja. Namun setelah berkali-kali mengadakan pertemuan akhirnya gereja memutuskan untuk memilih lebih bijaksana dalam menangani wabah virus ini. Namun gereja menekankan bahwa mereka tutup bukan karena rasa takut, melainkan menunjukkan bahwa wabah ini patut ditangani dengan serius.

"Ini adalah jalan yang sulit untuk dilalui, karena kami harus menyampaikan keselamatan kepada anggota kami, dengan cara menerapkan langkah-langkah kesehatan yang direkomendasikan, namun tidak menyerah pada iklim budaya ketakutan, kecemasan dan keegoisan. Kami melakukannya dengan memastikan bahwa kami tidak hanya mengkomunikasikan langkah-langkah itu tapi juga mendorong semua orang hidup sebagai umat Allah ," kata pendeta Andre Tan dari The City Church.

2. Menunjukkan kepemimpinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun