Masalah Sosial di Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah lembaga untuk para siswa mendapat pengajaran di bawah pengawasan guru. Sekolah juga merupakan tempat bertemu teman-teman. Di sekolah, siswa-siswi menjalani proses untuk dapat menyesuaikan diri dari pengaruh lingkungan.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, fungsi dan tujuan pendidikan yaitu:

1. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Masalah yang dihadapi manusia bukan hanya masalah individu melainkan masalah yang bersifat sosial juga. Hal ini dapat terjadi karena individu berhubungan dengan lingkungan sosial budaya nya. Berikut beberapa masalah sosial di lingkungan sekolah:

1. Tidak mau bekerja sama atau gotong royong.
Biasanya anak anak susah bekerja sama karena mereka suka bermain sendiri dan malas untuk memiliki kelompok.
Hal seperti ini tidak boleh terjadi karena akan mengakibatkan ketimpangan antarsiswa. Saling gotong royong akan membuat para siswa menjadi kompak dan lebih baik

2.  Membolos.
Bolos biasanya menjadi pilihan para murid untuk menghindari kegiatan pembelajaran atau guru yang tidak disukai.
Jika hal ini terjadi, tentunya siswa akan tertinggal materi dengan teman-teman yang selalu mengikuti pembelajaran.
Jika ada siswa-siswi yang suka membolos, sebaiknya diberikan bimbingan agar mereka sadar bahwa pendidikan sangat penting untuk masa depan.

3. Membuang sampah sembarangan.
Membuang sampah tidak hanya terjadi di lingkungan tempat tinggal, melainkan terjadi di lingkungan sekolah juga.
Siswa yang membuang sampah sembarangan, akan mengotori lingkungan sekolah dan membahayakan teman yang lain. Jika lingkungan sekolah kotor, maka akan menimbulkan rasa tidak nyaman untuk siswa yang lain.
Sebaiknya anak-anak diberi pengertian agar dapat membiasakan diri membuang sampah di tempatnya baik dirumah maupun di sekolah.