Mohon tunggu...
Mikadino Setyo
Mikadino Setyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Pendidikan Seni Musik yang memiliki minat dan ketertarikan di musik, sastra, fotografi, dan videografi. Selain itu saya juga memiliki ketertarikan dengan hal-hal yang berbau sosial dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Intoleransi Beragama di Indonesia, Kapan Mereda?

27 Desember 2022   22:56 Diperbarui: 27 Desember 2022   23:05 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : BBC News Indonesia

Akhir-akhir ini viral sebuah video berdurasi sekitar tiga menit yang memperlihatkan warga yang sedang merayakan Natal di sebuah rumah bersitegang dengan warga setempat dan aparat. Ibadah Natal tersebut diketahui terjadi di Desa Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. 

Dalam video yang beredar, sejumlah warga tampak berkerumun di pinggir jalan. Narasi dalam video menyebutkan bahwa mereka melarang pelaksanaan ibadah Natal di dalam sebuah rumah. 

Kapolsek Sukaraja Kompol Darmawan membenarkan peristiwa itu terjadi di Kampung Batu Gede tersebut. Namun, ia mengklarifikasi kabar soal pelarangan ibadah Natal sebagaimana yang beredar dalam video viral. Dalam jawabannya salah satu warga yang melarang ibadah natal mengatakan "Kalo ibadah harus di gereja jangan di sini, buat kami ini keberatan. 

Kalo beranggapan ibadah di sini benar artinya ibadahnya tidak sah itu." Tidak ada jawaban yang jelas dari warga tentang alasan pelarangan ibadah Natal ini. Video ini sontak viral di Instagram dan Tiktok karena jelas sekali ini merupakan bentuk tindakan intoleransi beragama. Banyak pihak yang menyayangkan kenapa kejadian tersebut bisa terjadi mengingat saat ini adalah momen-momen umat kristiani merayakan Natal yang mana setahun sekali.

Saya sebagai generasi muda juga sangat menyayangkan kejadian ini. Kejadian intoleransi semacam ini terjadi hampir di setiap tahun dan seolah tak kunjung menemukan titik terang. 

Pelarangan ibadah, pengusiran umat kristiani yang sedang beribadah, dan hal semacam itu masih saja terjadi di negeri yang memiliki dasar negara Pancasila ini. Tindakan intoleransi sangat banyak wujudnya, tapi di tulisan ini saya akan berbicara spesifik mengenai pelarangan ibadah umat kristiani.

Saya berasal dari lingkungan yang mayoritas muslim, bahkan saya bertetangga langsung dengan sebuah masjid dan pondok pesantren. Berdasarkan pengalaman yang saya alami langsung  dan cerita dari beberapa warga di sini, selama ini  tidak pernah terjadi tindakan intoleransi. 

Hubungan antar umat beragama terjalin sangat baik. Semua bersatu padu menjunjung tinggi nilai persatuan dan kekeluargaan. Semua warga di daerah saya tinggal merasa nyaman untuk menjalankan ibadah masing-masing, bahkan saat hari raya warga bergantian menjaga keamanan. 

Misalkan saat Idulfitri, beberapa umat kristiani seperti kaum bapak dan pemuda remaja menjaga keamanan dan memastikan umat muslim dapat menjalankan ibadah sampai selesai. 

Begitu juga sebaliknya, saat umat kristiani sedang ada ibadah Natal atau Paskah, maka beberapa warga muslim yang turut menjaga keamanan. Hal semacam ini sudah menjadi kebiasaan sehingga nilai toleransi terjaga dengan baik. Saya pribadi merasakan aman dan damai yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun