Surabaya, kota pahlawan yang ramai dengan aktivitas warganya, menyimpan sebuah sudut yang menjadi pusat kreativitas dan peluang usaha. RW 09 Rungkut Kidul kini menjadi rumah bagi UMKM yang menampilkan berbagai makanan dan minuman khas warga. Tempat ini tidak hanya memberi kesempatan bagi para pelaku usaha untuk menunjukkan kemampuan mereka, tetapi juga menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berbisnis. Selain itu, keberadaan UMKM ini juga menciptakan interaksi sosial yang hangat antara penjual dan pengunjung, sehingga menjadi bagian penting dari kehidupan komunitas setempat.
Menurut Putut, pengelola UMKM yang ditunjuk Karang Taruna RW 09, tujuan utama didirikannya UMKM ini adalah meningkatkan pendapatan warga, terutama mereka yang memiliki keahlian di bidang kuliner. “Dengan adanya tempat resmi UMKM ini, warga bisa fokus berjualan, mengembangkan kreativitas, dan memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas.” jelas Putut.
UMKM RW 09 mulai dibangun pada Juni 2022 dan resmi beroperasi pada September 2022. Selama masa persiapan tersebut, berbagai langkah dilakukan dengan teliti dan matang. Mulai dari penataan fasilitas, penyusunan kios, hingga pemilihan perlengkapan yang nyaman dan aman bagi penjual maupun pengunjung. Semua dirancang agar lingkungan UMKM dapat mendukung para pelaku usaha sehingga dapat berfokus pada kualitas produk mereka, sekaligus menciptakan suasana yang profesional, rapi, dan menarik bagi masyarakat yang datang berkunjung.
Pengelolaan UMKM sepenuhnya berada di tangan Karang Taruna, yang ditunjuk langsung oleh RW 09. Para pengelola bertugas mengatur kegiatan sehari-hari, mendampingi penjual, dan memastikan semua aktivitas berjalan tertib. Dengan sistem ini, UMKM bisa berjalan lancar tanpa mengganggu kegiatan warga lainnya.
Lokasi UMKM menjadi salah satu keunggulan utama. Terletak di Jl. Ir. Soekarno Merr, tepat di barat perumahan Rungkut Asri Timur. Posisi UMKM ini sangat strategis karena berada di pinggir jalan. “Dari sini, semua pengendara bermotor bisa melihat dan tertarik untuk mampir,” kata Putut.
Awalnya, hanya beberapa warga yang berjualan di lokasi ini. Namun, dengan pembangunan tempat permanen, UMKM dapat menampung lebih banyak penjual, memungkinkan mereka fokus pada inovasi produk, dan membangun ciri khas masing-masing. Para pengelola juga mendorong penjual untuk menciptakan menu unik agar semakin menarik bagi pada pengunjung.
Di dalam UMKM, pengunjung dapat melihat secara langsung setiap tahap pembuatan makanan dan minuman. Mulai dari menyiapkan bahan, memasak, hingga menyajikan menu, semua dilakukan secara terbuka bagi siapa pun yang datang. Suasana ini tidak hanya menarik, tetapi juga memberi pengunjung pemahaman mendalam mengenai proses kuliner, sehingga menambah nilai pengalaman mereka.
“Untuk ke depannya, kami akan terus mendorong inovasi di bidang kuliner. Setiap penjual diharapkan menghadirkan ciri khas yang menarik sehingga pengunjung ingin kembali. Selain itu, UMKM ini juga berperan sebagai ruang interaksi sosial, di mana warga dapat saling berbagi pengalaman, ide, dan cerita seputar dunia kuliner.” kata Putut. Ia juga menambahkan, UMKM ini juga menjadi ruang interaksi sosial di mana warga dapat saling bertukar pengalaman, ide, dan cerita seputar kuliner.
