Mohon tunggu...
Miftahul Khoir
Miftahul Khoir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemandangan

Miftahul Khoir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Siswa dengan Pendekatan Manajemen Berbasis Sekolah dan Pesantren

17 Juni 2021   23:14 Diperbarui: 17 Juni 2021   23:16 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGELOLAAN SISWA DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN

BERBASIS SEKOLAH DAN PESANTREN

( Miftahul Khoir )

mkhoir261@gmail.com

          Manajemen peserta didik atau siswa sering disebut juga istilah manajemen kesiswaan merupakan salah satu bidang operasional manajemen berbasis sekolah. Manajemen siswa adalah pengaturan dan upaya atau cara mengatur kegiatan yang berkaitan dengan siswa tersebut dari satu sekolah. Manajemen kemahasiswaan tidak hanya berupa pencatatan data kemahasiswaan, tetapi mencakup aspek yang lebih luas.

        Konsep dasar dari manajemen peserta didik atau pengelolaan siswa mempunyai tujuan dan fungsi peserta didik guna meningkatkan pendangan dalam pengetahuan juga keterampilan dalam usaha mengembangkan kecerdasan, serta mengarahkan minat dan bakat dari peserta didik itu sendiri. Pengelolaan siswa adalah suatu area operasional utama dalam kerangka manajemen sekolah atau madrasah. Tujuan manajemen kemahasiswaan adalah untuk mengelola, menyelenggarakan kegiatan di bidang kemahasiswaan, agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib, teratur juga kegiatan tersebut mendukung proses pembelajaran dan tercapainya tujuan di suatu lembaga pendidikan (sekolah atau pesantren) .

Manajemen berbasis sekolah merupakan salah satu cara yang dipilih oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sebenarnya ruang lingkup manajemen pendidikan tidak hanya tentang pendidikan formal seperti sekolah, tetapi manajemen pendidikan juga dapat melibatkan pendidikan di luar sekolah seperti les privat, kegiatan ekstrakurikuler, kejar paket, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui pengawasan orang tua dan kerjasama dengan sekolah, situasi yang seimbang antara sekolah dan pengelolaan kelas, peningkatan profesionalisme tenaga pengajar dan pimpinan di lembaga pendidikan.

Pesantren merupakan salah satu komunitas yang terdiri dari unsur seperti kyai, usradz, pengurus, dan santri hidup berdampingan atau bersama dalam lingkup pendidikan islam. Yang berdasar pada nilai-nilai moral, norma-norma, serta adab yang masih berada dilingkungan masyarakat maka unsur-unsur yang ada dipesantren antara lain: terdiri santri, kiyai, pengurus pondok dan sarana perangkat kerasnya antara lain: gedung asrama santri, masjid, gedung kelas, dan gedung kantor. Sedangkan sarana perangkat lunaknya adalah: kurikulum, metode pengajaran, sumber belajar dan lain sebagainya .

Sarana atau unsur ini didalam sebuah kejadian justru yang lebih dominan adalah adanya kiyai dimasyarakat karena pusat dari pengaturan system yang ada dilingkungan pesantren ini dikendalikan oleh kiyai. Oleh karena itu hubungan antara pesantren dan kiyai harus sangat erat untuk membangun pesantren agar lebih maju dan hal ini juga akan menjadi sumber mata, uang bagi kedua belah pihak .Sudah dijelaskan bahwasanya pesantren sangat dekat dengan lingkungan masyarakat dan memiliki sosialisasi yang tinggi antar manusia, pesantren juga membentuk pengabdian kepada masyarakat dan pengabdian ini dapat berupa sosialisasi keagamaan, ruhah keagamaan untuk pembelajaran masyarakat dan sebagainya. Tradisi yang kental akan norma-norma dan nilai-nilai moral keislaman pesantren diharuskan untuk terjun ke dunia masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan yang tadi lingkungan masyarakat secara bijak. Dan sikap yang akan dapat menjadi contoh teladan yang baik bagi masyarakat yakni keiklasan dan mandiri dan kesederhanaan yang nantinya akan mampu melawan dan mengatasi perbedaan sikap dan karakter dilingkungan masyarakat yang negative seperti halnya materialis dan hedonisme3  

  Pondok pesantren juga menjadi salah satu pusat pokok pangkal perkembangan agama islam yang kehadirannya menjadi salah satu tempat penyebaran di Indonesia. Tetapi seiring waktu, perkembangan zaman pesantren telah banyak mengalami penyesuain-penyesuian tidak dengan membuang, meninggalkan, dan melalaikan kemurnian, keaslian, dari kekhasan yang dimiliki pesantren sebagai khasanah di tengah maraknya arus industrialisasi perkembangan teknologi modern. Awal mulanya pesantren merupakan titik pusat lembaga bimbingan bagi masyarakat yang memberikan, mengarahkan pembelajaran, pengamalan, pemahaman agama yang memfokuskan pada moral atau akhlak sebagai penunjuk hidup bermasyarakat. Pergerakan pesantren sepadan deangan arus perkembangan zaman dengan kehadirannya memudahkan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dimasyarakat, dimana lembaga institusi pendidikan ini yang mendominasi pendidikan keagamaan mampu memberikan terobosan dan kontribusi dalam transmisi ilmu-ilmu keislaman.

 Pengelolaan pengembangan manajemen Pesantren merupakan pemecahan solusi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas atau mutu dalam pesantren itu sendiri, mampu menggambarkan pesantren yang moderen tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai dari kepesantreanan itu sendiri. Manajemen mengawal dan mengarahkan pada proses berjalannya suatu lembaga pesantren yang bisa mengontrol dan mengamati seluruh kegiatan pengelolaan pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun