Mohon tunggu...
Mifthahul Nurzanah
Mifthahul Nurzanah Mohon Tunggu... Jurnalis - welcome to my corner of the world..

i am not a good one in telling a story, that is the reason why i write.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Partisipasi Mahasiswa terhadap Kegiatan Kampanye 16HAKTP 2019

27 November 2019   19:52 Diperbarui: 27 November 2019   20:13 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimulai pada 25 november hingga 10 desember masyarakat turut aktif dalam mempringati hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dari mulai mahasiswa hingga masyarakat umum. 

Kegiatan 16 hari ini disponsori oleh Center for Woman Global Leadership untuk seluruh dunia. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap hak-hak perempuan diseluruh dunia. Selain itu kegiatan ini juga merupakan betuk keinginan masyarakat dalam penghapusan kekerasan kepada wanita secara permanent.

Kegiatan kampanye 16HAKTP ini sendiri sejak tahun 2013 di Indonesia telah disponsori oleh Komisi Nasional Perempuan. Disebut hari 16HAKTP itu sendiri karena dilakukan dalam rentang waktu dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga 10 Desember yang merupakan Hari HAM Internasional.

 Banyak kegiatan yang telah dilakukan masyarakat dimulai dari masyarakat umum hingga mahasiswa. Akhir-akhir ini saya sudah melihat wujud kepedulian mahasiswa kepada HAKTP sudah sangat besar. Seperti aksi dari mahasiswa BEM FH Universitas Indonesia yang ramai diperbincangkan warganet beberapa hari yang lalu, khususnya pengguna akun twitter. 

Para mahasiswa yang tergabung dalam sebuah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum tersebut, menggelar sebuah pameran appresiasi terhadap korban-korban pelecehan seksual maupun kekerasan terhadap perempuan. 

Salah satu bentuk kegiatannya adalah menggantung baju-baju yang dipakai terakhir kali pada saat korban dilecehkan. Tidak hanya sampai disitu saja, mereka juga memberikan keterangan mengenai kronologis kejadian bagaimana korban-korban tersebut merasa dilecehkan oleh pelaku. Berikut salah satu bukti autentik yang saya dapatkan:

dokpri
dokpri
Sumber: twitter @sarasdewi

Menurut pandangan saya, bentuk kreativitas dan kepedulian para mahasiswa BEMFH Universitas Indonesia ini sangat bisa diacungkan jempol. Karena aksi mereka ini mengundang banyak apresiasi dari warga net, banyak yang berkomentar sedih dan kesal kepada pelaku. 

Saya sendiri selaku pembaca dan selaku perempuan ikut teriris setelah banyak menyimak Thread mengenai pemasalahan ini. Sedih, marah dan kesal hanya itu yang saya rasakan, dimana letak kepedulian kita terhadap sesama? Dimana letak kepedulian antar gender? Dimana hak-hak perempuan yang selama ini kita junjung tinggi? Banyak hal yang saya pertanyakan mengenai hal ini.

Seharusnya dan sudah sepatutnya kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan ini dilenyapkan, dan harusnya tidak ada lagi permasalahan ini pada era dimana sumberdaya manusianya sudah sangat intelektual. Namun yang terjadi malah sebaliknya, dirilis dari kompasiana.com "Tahun 2018 pelecehan seksual mengalami kenaikan sebanyak 14 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 406.178 (kasus)". 

Jika masalah ini sudah terjadi, dimana-mana justru menyuarakan sumbangsi pendapat jika semuanya adalah kesalahan dari perempuan, ada yang mengatakan "makanya pake baju jangan yang ketat-ketat biar ga gugah nafsu laki-laki" atau juga "makanya jaga diri baik-baik", tapi pernahkah kita berfikir jika kita memiliki hak dalam hidup salah satunya hak untuk berpakaian. Jika seluruh perempuan diminta untuk menutup aurat biar tidak DIPERKOSA, lantas laki-laki harus menutup apa biar tidak MEMPERKOSA?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun