Mohon tunggu...
Micky Agustieyanto
Micky Agustieyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Micky adalah mahasiswa yang berbekal tekad dan keinginannya untuk membuat sesuatu yang berguna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pemasaran Secara Digital Produk Minuman Kopi di Masa Pandemi Covid-19

30 November 2022   12:53 Diperbarui: 30 November 2022   13:03 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi merupakan suatu jenis tanaman tropis, kopi minuman yang tidak mengandung alkohol dan memiliki kafein. Banyak manfaat yang didapatkan dari mengkonsumsi kopi, diantaranya kafein yang terkandung didalamnya dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh. Bagi sebagian orang dengan rutinitas yang mengharuskan mereka untuk beraktivitas di malam hari, kopi bisa menjadi alternatif minuman yang baik karena kandungan kafein yang dimilikinya dapat mengatasi rasa kantuk. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki produsen dan konsumen kopi terbesar di dunia. Hal ini terjadi karena bagi masyarakat Indonesia minum kopi merupakan salah satu tradisi untuk merayakan kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan. Peminum kopi di Indonesia setiap harinya kian meningkat dan keberadaan kedai kopi modern di Indonesia turut bertumbuh kembang bersamaan dengan tren tersebut. Namun pandemi covid-19 dan kebijakan pemerintah dalam mengatasi penyebaran pandemi covid 19 menjadi pukulan telak bagi industri kopi, khususnya industri kedai kopi. Namun kemunculan jenis kedai kopi baru yang memanfaatkan strategi pemasaran digital memiliki potensi sebagai jalan keluar dalam menjawab permasalahan yang ada.

Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara produsen dan juga konsumen kopi. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO) pada tahun 2020, sebagai produsen kopi, Indonesia berada di posisi ke 4 setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia. Sedangkan sebagai konsumen kopi, konsumsi kopi Indonesia periode 2018/2019 mencapai 4,6 juta kemasan 60 kg/lb (60 kg) dan pada 2021, konsumsi kopi mencapai angka 5 juta. Data ini menunjukkan bahwa kopi merupakan minuman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia, minum kopi merupakan salah satu tradisi untuk merayakan nilai-nilai kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan antar masyarakat. Maka, minum kopi yang berawal dari tradisi kemudian berkembang menjadi peluang bisnis dengan membuka kedai kopi. Keberadaan kedai kopi ini dapat menemani berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari pekerjaan, hiburan, dan kebutuhan bersosialisasi bagi para pecinta kopi. Dulu kedai kopi memiliki sarana yang minim dan kurang nyaman, namun kini kedai kopi identik dengan tempat yang nyaman karena dilengkapi dengan AC, WIFI, sofa atau tempat duduk yang nyaman serta desain interior yang unik. Inovasi juga dilakukan oleh para pemilik kedai kopi melalui kreasi menu dengan mengkombinasikan kopi dengan gula aren, minuman kopi dengan cita rasa buah, memberikan tambahan topping keju, susu almond dan bahkan ada yang mengkombinasikan dengan berbagai minuman khas daerah seperti kopi dengan kolak atau kopi dengan pisang hijau.

Inovasi juga dilakukan pada cara penyajian produk minuman kopi seperti french press dan drip method atau kopi tetes. Bisnis kedai kopi di Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan secara ekonomi. Namun sejak Pandemi Covid-19, bisnis kedai kopi mengalami penurunan. Pada awal pembatasan sosial berskala besar diluncurkan, kebijakan ini membatasi pelanggan untuk makan dan minum di kedai kopi dan hanya diperbolehkan layanan take away atau delivery order sehingga masyarakat memilih untuk mengkonsumsikopi di rumah. Pandemi Covid-19 juga mengubah perilaku konsumen yang lebih memilih mengkonsumsi produk makanan dan minuman yang sehat. Ketua BPP HIPMI Bidang Industri, Perdagangan pada masa pandemi Covid-19 ini terdapat penurunan penjualan kedai kopi hingga 30% (Hamdani, 2020). Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang inovatif bagi kedai kopi agar mampu bertahan di tengah situasi pandemi ini. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler & Keller, 2019).

Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari (1) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen, (2) Harga (Price) adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk, (3) Tempat/distribusi (Place) merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Distribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat, (4) Promosi (Promotion) adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Bauran promosi terdiri dari iklan, promosi penjualan (sales promotion), acara dan pengalaman (events and experiences), public relations and publicity, direct marketing, social media marketing, mobile marketing, word of mouth marketing dan penjualan personal, (5) Orang (People) adalah sumber daya manusia, (6) Proses (Processes) adalah cara penyampaian pelayanan kepada konsumen, dan (7) Bukti Fisik (Physical Evidence) adalah elemen fisik yang mendukung terciptanya pelayanan kepada konsumen.

Strategi pemasaran dalam Era New Normal berdasarkan hasil analisis SWOT merekomendasikan bahwa strategi yang dapat dilakukan adalah: (1) tetap mempertahankan kualitas produk dan melakukan inovasi produk Kopi Seliter, (2) tetap mempertahankan harga produk yang terjangkau maupun promo-promo pada gofood, grabfood maupun shopee food, (3) memperluas lahan parkir, (4) tetap menjaga hubungan baik dengan karyawan agar karyawan merasa nyaman bekerja serta menjaga hubungan baik dengan para pemasok bahan baku produk kopi agar tetap mendapatkan bahan baku produk yang baik dengan harga yang relatif terjangkau, (5) tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 agar customer tetap merasa nyaman dan aman saat menikmati kopi (Nasihin, et al. 2020). Digital marketing merupakan suatu aktivitas pemasaran agar produk atau jasa lebih dikenal oleh calon konsumen dan sekaligus mempengaruhi calon pembeli agar dapat membeli serta mengkonsumsi produk serta jasa perusahaan melalui media Internet (Oktaviani & Rustandi, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa digital marketing bukan hanya berfokus pada komunikasi pemasaran namun juga dapat menggambarkan saluran pemasaran. Saat ini digital marketing menjadi pilihan utama bagi pemasar karena memiliki beberapa keunggulan seperti jangkauannya yang luas, interaktif, informasi yang disampaikan terkini dan up-to-date, serta mudah dan bermanfaat dalam proses pembelian. Digital marketing juga menjadi pilihan bagi para wirausaha muda karena biaya yang murah namun memiliki dampak pemasaran yang signifikan. Temuan menunjukkan bahwa digital marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja penjualan.

Digital marketing yang user friendly dan dapat menjangkau konsumen secara luas akan menjadi platform utama dalam pemasaran dan offline store akan menjadi pelengkap. Kedai kopi merupakan salah satu usaha bisnis yang memanfaatkan keunggulan digital marketing melalui penerapan komunikasi pemasaran berbasis media sosial dalam mengkomunikasikan produk minuman kopi. Kedai kopi memanfaatkan media sosial khususnya instagram dan tiktok dalam memasarkan produk minuman kopi dan terbukti efektif dalam menyebarkan pesan promosi kepada pelanggan dengan cara yang cepat dan hemat biaya dibandingkan dengan media tradisional (SudarsonoSoedarsono et al., 2020). Teknologi digital juga membuat bisnis kedai kopi dapat merubah bentuk dari kedai kopi konvensional (menyediakan layanan dine-in) menjadi kedai kopi digital (hanya menyediakan layanan pemesanan secara online). Kedai kopi digital ini menarik untuk dikaji karena dapat menjadi strategi pemasaran yang inovatif agar mampu bertahan di pandemi Covid-19. Oleh karena itu, bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis implementasi strategi pemasaran digital yang dilakukan agar mampu bertahan dan bersaing di pandemi Covid-19.

Dapat disimpulkan bahwa usaha kedai kopi belum memiliki strategi pemasaran yang terencana dengan baik dalam menghadapi kondisi pandemi ini, namun demikian masih memiliki ruang untuk berkembang dan potensi pasar yang masih terbuka jika mengoptimalkan strategi pemasarannya, khususnya dalam pemasaran digital. Pada situasi pandemi Covid-19, pemasaran digital melalui instagram dan tiktok menjadi solusi yang tepat dalam mengembangkan usaha kedai kopi melalui pemilihan layanan online yang cukup familiar seperti gofood, grabfood maupun shopee food, meningkatkan promosi di media sosial, mengembangkan kreativitaskreatifitas konten digital dan menggunakan KOL/influencer  lokal (micro influencer). Kedai kopi juga perlu melakukan inovasi di produk agar memberikan nilai proposisi yang unggul di mata konsumen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun