Mohon tunggu...
Michael Ugrasena
Michael Ugrasena Mohon Tunggu... Pelajar

Tulis-menulis serpihan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kapel Kanisius: Pesona bahtera yang sunyi nan terpencil

7 Mei 2025   20:31 Diperbarui: 7 Mei 2025   20:36 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Kapel Santo Petrus Kanisius diambil dari arah persekolahan Kanisius (foto: dokpri)

Kesunyian yang terpencil

Dua kata yang menggambarkan kehidupan bangunan yang telah berdiri 84 tahun silam. Kapel Petrus Kanisius namanya terletak di Jalan Menteng Raya dan masih satu kompleks dengan persekolahan Kolese Kanisius. Kapel Kanisius tidak terlalu besar sebab "Kapel (Chapel)" memang dikonotasikan sebagai "tingkatan kedua dibawah Gereja Paroki." Kapel ini juga terkesan "jadul" karena sentuhan arsitekturnya yang masih kental akan kolonial Belanda dimana dibangun sejak tahun 1940. Bagaimana kisah Kapel Petrus Kanisius ini? Apa yang masih bertahan didalamnya hingga kini? Bagaimana kehidupannya setelah 84 tahun berdiri?

Tampak dalam Kapel Santo Petrus Kanisius di masa lampau (foto: Kanisius)
Tampak dalam Kapel Santo Petrus Kanisius di masa lampau (foto: Kanisius)
1. Selayang Pandang

Setelah pembangunan kompleks persekolahan dan asrama tahun 1927 para Pater Serikat Jesus menilai perlu adanya Kapel/tempat peribadatan agar para siswa AMS (Algemeene Middelbare School) dapat mendapatkan asupan rohani lewat perayaan ekaristi dan sebagai tanda bahwa Kanisius merupakan sekolah Katolik. Dengan pertimbangan bahwa para siswa terlalu jauh bila harus ingin merayakan Ekaristi di Paroki Theresia maupun Katedral Batavia. 

Akhirnya pada tahun 1940 setelah melewati berbagai tahap perencanaan dan pembangunan Kapel ini resmi berdiri dengan nama pelindung Santo Petrus Kanisius seorang Pujangga Gereja Katolik. Persemian kapel ini berlangsung bersamaan dengan transisi kepemimpinan menuju pater R.P. van den Linden, S.J

Medio 1945-1949 aktivitas peribadatan di Kapel Kanisius sulit terlacak sebab meletusnya perang dunia II dan kekalahan Belanda sehingga memaksa beberapa Pater untuk angkat kaki dari bumi Nusantara. Seiring dengan perubahan ritus setelah Konsili Vatikan II juga merubah konsep Kapel itu sendiri dengan di renovasinya kapel ini tahun 1988 lebih-lebih bagian dalam atau interior. Tahun setelahnya Kapel mengalami perbaikan kembali terlebih pada tahun 2017 dimana dinding atap diperbaiki dan berganti material agar tetap kokoh.

Bahtera terpencil yang tetap sakral nan sunyi (foto:dokpri)
Bahtera terpencil yang tetap sakral nan sunyi (foto:dokpri)

2. Kini setelah 84 tahun

Pater silih berganti, namun Kapel Kanisius tetaplah sama seperti pertama kali ia berdiri. Mungil nan sunyi lebih terlihat ketika kini posisi Kapel yang berdiri di antara gedung-gedung megah seputaran pusat kota Jakarta. Kini terdapat beberapa koster yang membantu pembenahan Kapel ditemani pula Karyawan Pastoran. 

Para Pater bergantian memimpin perayaan Ekaristi baik harian, mingguan maupun angkatan siswa Kanisius yang dilakukan setiap Jumat siang sehabis jam pembelajaran. Kapel semakin bersolek dengan adanya Putra Altar yang merupakan para siswa yang sukarela hati untuk membantu altar Allah. 

Dari luar memang tak begitu nampak berubah, namun didalam sangat mencolok seperti perubahan salib dari disamping altar berpindah sejajar dengan Tabernakel dan altar salib yang digunakan pun berubah menjadi kayu berbobot cukup berat. Gua Maria dibelakang Kapel pun kini telah tiada akibat pembukaan jalan kendaraan berat imbas pembangunan gedung baru persekolahan Kanisius. 

Mungkin bagi angkatan tua juga melihat Kapel sedikit lain akibat hilangnya Lonceng Kapel. Kurang diketahui sejak kapan lonceng ini menghilang tapi sepertinya sejak renovasi 2017 dimana renovasi terbesar yang dilakukan Kapel Kanisius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun