Mohon tunggu...
Michael GandaManarsar Hutajulu
Michael GandaManarsar Hutajulu Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat literasi

Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Bandung , Sekfung Organisasi GMKI Cabang Bandung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemalsuan Kenyataan

6 Maret 2020   17:43 Diperbarui: 6 Maret 2020   17:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pekerjaan lain yang harus dilakukan adalah memelintir sejarah. Itulah jalan lain menyingkirkan penghalang. Yaitu merekayasa keadaan hingga seakan-akan kita menyerang dan menghancurkan satu pihak , kita terlihat sedang melindungi dan mempertahankan diri dari para penyerang atau monster penghancur, dan seterusnya.

Sejak perang Vietnam proyek besar-besaran dilakukan untuk merekonstruksi sejarahnya. Sudah terlalu banyak orang yang mulai memahami kejadian sebenarnya. Dan itu sangat berbahaya. 

Jadi, perlu dilakukan pengaturan ulang terhadap pikiran-pikiran tersebut dan menanamkan berbagai bentuk alasan , misalnya , pengakuan bahwa segala yang kita lakukan adalah terhormat dan benar. 

Jika Amerika menghujani Vietnam dengan bom , itu berarti Amerika sedang mempertahankan Vietnam dari satu pihak , taruhlah dari orang-orang Vietnam itu sendiri , karena tidak ada orang lain disana. Itulah yang dinamakan oleh para intelektual Kennedy pertahanan terhadap 'agresi internal' di Vietnam Selatan. 

Frase itulah yang digunakan Adlai Stevenson dan kawan-kawannya. Frase itu kemudian dijadikan sebagai sesuatu yang resmi dan harus dipahami dengan baik. Jika anda memiliki kontrol total terhadap media serta sistem pendidikan dan beasiswa , mereka akan menjadi kompromistis , maka segalanya akan berjalan lancar.

Salah satu indikasinya terlihat pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Massachusetts tentang sikap terhadap perang teluk. Sebuah penelitian dan sikap para pemirsa televisi. 

Salah satu pertanyaan dalam penelitian itu adalah , berapa banyak korban di pihak Vietnam , menurut perkiraan anda , selama perang Vietnam ? Rata-rata responden Amerika menjawab sekitar 100.000 jiwa. Jumlah resmi sendiri menyebutkan kurang lebih dua juta jiwa. Sementara jumlah aktualnya tiga atau empat juta jiwa.

Pada tahap selanjutnya para peneliti kemudian membuat pertanyaan : Apakah yang akan kita pikirkan tentang budaya politik Jerman , ketika anda sekarang bertanya pada orang-orang berapa banyak orang Yahudi yang meninggal selama holocaust , dan mereka menjawab sekitar 300.000 jiwa ? 

Bagaimanakah ini menjelaskan budaya politik Jerman ? Tak ada yang menjawab , tapi anda dapat terus menelusurinya. Bagaimana pula pertanyaan itu menjelaskan budaya kita, Indonesia? Jawaban yang muncul pun samar. Yaitu , perlunya meredam mereka yang menghalang-halangi penggunaan kekuatan militer dan segala jenis penyimpangan demokrasi. 

Pada kasus Vietnam ini, usaha yang dijalankan berhasil. Dan teori ini selalu benar dalam topik apa pun. Lihat saja salah satu topik : Timur Tengah , Terorisme Internasional, Amerika Tengah, atau apa pun itu adalah gambaran dunia yang disuguhkan ke publik jauh sekali berbeda dengan kenyataan. Kebenaran terkubur di bawah bertumpuk-tumpuk bangunan kebohongan.

Itulah kesuksesan besar dalam menghalau ancaman demokrasi, sangat menarik, karena diperoleh dari dalam alam kemerdekaan. Tidak seperti di negara Totaliter, di mana semuanya dilakukan dengan paksaan. Pencapaian ini diperoleh di bawah payung kebebasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun