Mohon tunggu...
Moh. Heru Sunarko
Moh. Heru Sunarko Mohon Tunggu... Guru - Manusia Kusut

Moh. Heru Sunarko, lahir di Pekalongan pada 5 Mei 1998. Beralamat di Desa Kayugeritan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Menempuh pendidikan formal di TK PGRI Kayugeritan, SDN 1 Kayugeritan, SMPN 1 Wonopringgo, dan SMAN 1 Bojong. Merupakan lulusan S1 PAI IAIN Pekalongan (Sekarang UIN Gus Dur) tahun 2020 dan saat ini sedang menempuh studi S2 di kampus yang sama. Menjadi penulis bukanlah tujuannya sejak awal, mengingat tidak memiliki keahlian menulis dan pengetahuan tentang ilmu bahasa. Hanya hobi menuliskan apa yang menjadi inspirasi untuk berbagi dan bermanfaat dengan melalui coretan di blog portalplus62.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mahasiswa Harusnya Tahu Pergerakannya

25 Februari 2021   14:54 Diperbarui: 25 Februari 2021   15:26 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mahasiswa adalah salah satu agen perubahan, sebagai penyambung lidah masyarakat dan jelas mempunyai watak revolusioner. Mahasiswa bukanlah agen-agen jalanan yang menawarkan beberapa produknya. Tapi agen yang menyuarakan aksi. Aksi demi sebuah perubahan. Membela masyarakat yang tertindas. Musuh besar birokrasi dan pemerintahan yang kotor.

Namun, mahasiswa sekarang sudah tidak seperti masa orba hingga reformasi. Idealisme mereka hilang tertelan keadaan. Entah apa yang menjadi permasalahannya, namun semua itu terjadi sekarang ini. Namun tidak dengan Toni.

Toni mulai terbiasa dengan identitasnya sekarang sebagai seorang mahasiswa. Pola pikir ia sudah mulai berbeda. Ia sudah mulai sok kritis. Hal-hal yang tidak sesuai dengan pemikirannya langsung ia kritisi semacam anak perempuan yang sedang haid. Salah sedikit saja naik darah. Seperti gunung yang hendak meletus.

Kata-kata ia keluarkan semua. Teori barat hingga timur ia kuasai. Sayang teori-teori yang seharusnya didapatkan di kelas malah ia nomor duakan. Ada baiknya ketika belajar keduanya. Teori kelas dalam hal ini adalah mata kuliah yang sesuai dengan jurusannya dan teori-teori lain yang tidak diajarkan di kelas.

Pemahaman-pemahaman baru akan muncul dan secara tidak langsung akan sinkron dengan pembahasan di kelas. Waktu presentasi akan semakin riuh dan terdengar hebat bagi anak-anak aktifis. Apalagi Toni yang sudah berpikir kedepan akan ikut beberapa organisasi untuk menambah pengetahuan dan pengalamannya. Ia tak mau kalah dengan orang-orang yang menjadi penggerak dimanapun berada. Sosok yang menjadi inspirator bagi dirinya adalah ayahnya sendiri yang merupakan jebolan aktifis 98. Masa reformasi turunnya rezim orde baru.

Berdasarkan sejarah memang benar bahwa sosok seorang mahasiswa memang hebat dan sekaligus sangat diwaspadai oleh birokrasi atau pemerintahan. Waktu orba berlangsung dimanapun mahasiswa berkumpul untuk berdiskusi pasti langsung dibubarkan oleh oknum berseragam. Mahasiswa memang diberikan otak yang sangat idealis. Namun, masa sekarang ini sudah berbeda. Mahasiswa terbagi dalam beberapa tipologi salah satunya ada aktifis, akademis, dan hedonis. Perkembangan zaman memang banyak mempengaruhi segala aspek mahasiswa.

Semester dua menuju tiga. Toni mulai bergabung organisasi kampus. Ia mengerti segala aspek tipologi mahasiswa seperti yang melekat pada dirinya. Ia aktifis tapi juga mahasiswa akademis. Tidak pintar tapi dia rajin untuk berangkat kuliah. Ya walaupun di kelas hanya tidur saja. Banyak yang suka dan banyak pula yang tidak suka. ya begitulah hidup. Wajib jadi omongan orang lain. Seperti yang dikatakan teman kelasnya kepada Toni waktu perkuliahan berlangsung.

"Kuliah bukannya belajar malah tidur aja lo Ton" sambil melempar kertas ke arah Toni yang sedang asik bermimpi disiang bolong.

"Yang penting kan masuk kelas, waktu presentasi ya presentasi, waktu ada tugas ya dikerjakan, kalau ngatuk ya tidur" kata Toni sambil tertawa dan dilanjut bermimpi.

"Bangun Ton bangun!" seru teman sampingnya.

"Kenapa lagi si? Enggak tahu apa sini lagi bermimpi ketemu malaikat!" Toni terbangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun