Purworejo, 15 Maret 2025 - Di tengah bayang-bayang konflik agraria yang mengancam Desa Wadas, secercah harapan muncul melalui langkah nyata Muhammadiyah. Majelis Hukum dan HAM (MHH) PP Muhammadiyah bersama dengan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah serta Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBH-AP) PP Muhammadiyah, berkolaborasi dengan Lazismu, menggelar serangkaian kegiatan untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan spiritual warga.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam mendampingi masyarakat yang terdampak konflik agraria akibat rencana tambang batu andesit. Ketidakpastian kepemilikan lahan yang menjadi sumber kehidupan utama warga telah memunculkan berbagai dampak sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Muhammadiyah tidak hanya hadir untuk memberikan bantuan, tetapi juga mencari solusi jangka panjang bagi keberlanjutan hidup masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan sarasehan penguatan ekonomi, dimana berbagai peluang pengembangan ekonomi alternatif dibahas, termasuk strategi bertahan dalam menghadapi dampak sosial dan ekonomi akibat kebijakan yang tidak berpihak pada warga.
Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi, Muhammadiyah menyerahkan 18 ekor kambing tahap 2 kepada warga serta meluncurkan bank pakan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi warga melalui peternakan berkelanjutan. Dengan adanya bank pakan, warga tidak hanya memperoleh ternak, tetapi juga dukungan dalam penyediaan pakan, sehingga keberlanjutan usaha mereka dapat terjamin.
Selain fokus pada aspek ekonomi, Muhammadiyah juga menaruh perhatian pada penguatan spiritualitas warga. Bantuan berupa alat ibadah seperti sajadah, mukena, sarung, serta parcel Ramadhan disalurkan kepada masyarakat. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung warga dalam menjalankan ibadah selama bulan suci, sekaligus menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi situasi sulit.
Momentum kebersamaan semakin terasa dengan adanya kajian keislaman dan buka puasa bersama. Warga berkumpul dalam suasana penuh kehangatan, mempererat silaturahmi dan menguatkan semangat kebersamaan di tengah ujian yang mereka hadapi. Buka puasa bersama ini menjadi simbol solidaritas dan kepedulian yang terus dijaga oleh Muhammadiyah terhadap masyarakat terdampak.
Ketua PP Muhammadiyah bidang Hukum, HAM, dan Hikmah, Dr. H. M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum, menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang memberikan bantuan sesaat, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat. "Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesulitan, serta kami akan terus mendukung pengembangan ekonomi masyarakat terdampak konflik agraria," ujarnya.
Selain bantuan langsung, Muhammadiyah juga mendukung warga dalam menggali potensi sumber daya lokal. Dalam sesi presentasi, warga Wadas memaparkan berbagai potensi yang dapat dikembangkan di desa mereka sebagai alternatif ekonomi yang berkelanjutan. Muhammadiyah berkomitmen untuk terus membersamai warga dalam upaya mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan jangka panjang.
Melalui langkah konkret ini, Muhammadiyah menunjukkan komitmennya dalam mendampingi dan memberdayakan masyarakat terdampak. Dengan semangat Ramadhan sebagai bulan berbagi dan memperkuat solidaritas, Muhammadiyah berharap semakin banyak pihak yang tergerak untuk turut serta dalam perjuangan kemanusiaan ini.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
[MHH PP Muhammadiyah] mhhppm@muhammadiyah.id