Mohon tunggu...
M. Helmi Hariadi
M. Helmi Hariadi Mohon Tunggu... Lainnya - [Pendidik | Tenaga Laboratorium IPA | Fisika - Pendidikan Fisika - Pendidikan IPA - Laboratorium IPA ] [Lombok - Jogja | Pencinta Ilmu | Anak Indonesia | Beriman, Belajar, dan Berkarya | Sinari Penjuru ]

Bismillaahi wabihamdihii, Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa'alaa aalihii wa shahbihii wa ummatihii ajma'iin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Terkait PJJ, Pemerintah Harus Pastikan Ini

8 Juli 2020   00:44 Diperbarui: 8 Juli 2020   00:51 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Koleksi pribadi

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan. Namun akhir-akhir ini cukup menyita perhatian kita. PJJ tidak hanya terkait dengan metode, tetapi juga menyangkut platform yang digunakan.

Kepastian informasi terkait PJJ sudah diberikan oleh pemerintah. Dikutip dari laman https://edukasi.kompas.com/, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan bahwa pemerintah akan mempermanenkan platform PJJ, bukan metodenya. Ini artinya, kedepan jika situasi kembali normal, maka pembelajaran akan dilaksanakan seperti sedia kala.

Pada dasarnya di Indonesia sudah diterapkan berbagai metode dalam pembelajaran. Banyak yang menggunakan metode tatap muka, ada yang menggunakan PJJ, dan banyak juga yang sudah mulai dengan metode campuran antara tatap muka dan online (blended learning/hybrid learning). Pilihan metode dimaksud disamping dipengaruhi oleh karakteristik materi pembelajaran, dipengaruhi juga oleh situasi dan kondisi.

Untuk karakteristik mata pelajaran dan materi yang sesuai, metode tatap muka akan menjadi pilihan tepat. Begitu pula dengan PJJ, dalam ancaman pandemi ini akan menjadi pilihan terbaik. Dalam kondisi normal, pada abad ke-21 diperlukan pembelajaran yang memadukan tatap muka dan online. Pemilihan ini pun harus disesuaikan juga dengan kebutuhan pembelajaran.

Tahun Pelajaran dan Tahun Akademik yang baru sudah di depan mata. Solusi yang mungkin saat ini adalah pemberlakuan PJJ, apalagi untuk zona yang dikategorikan kuning, oranye dan merah dalam sebaran kasus Covid-19. Jika situasi sudah normal, maka nanti dapat disesuaikan kembali.

Pemerintah telah menyatakan akan mempermanenkan platform PJJ. Sebagaimana kita ketahui bersama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki platform PJJ, sebut saja misalnya Rumah Belajar. Rumah Belajar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Ketersediaan platform PJJ menjadi sangat penting, karenanya perlu dikelola dengan baik.

Selain pengelolaan yang baik, agar PJJ terlaksana dengan baik pemerintah harus memastikan beberapa hal berikut ini:

  • Ketersediaan Akses Internet

Ketersediaan akses internet bagi pengguna PJJ adalah hal pokok. Jika akses internet tidak ada, bagaimana mungkin PJJ akan dilaksanakan. Pemerintah pun harus memahami dengan baik bahwa Indonesia tidak hanya terdiri dari kota-kota besar, tetapi lebih banyak pedesaan. Bahkan banyak juga yang jauh di pelosok. Apakah sudah ada jaringan internet disana? 

Pemerintah juga harus memastikan peserta PJJ memiliki kuota internet. Meskipun dalam website tertentu telah diberikan akses gratis oleh operator penyedia layanan telekomunikasi, tetapi perlu juga digratiskan untuk akses informasi-informasi yang mendukung pembelajaran. Ini dilakukan agar pembelajaran lebih sesuai dengan karakteristik di satuan pendidikan.

  • Ketersediaan Smartphone dan/atau Komputer

Penting bagi pihak pembuat kebijakan untuk memastikan peserta PJJ memiliki alat akses, baik bagi guru maupun peserta didik. Saat pandemi ini bahkan mengharuskan semua peserta didik untuk memiliki perangkat sendiri, demi keselamatan dan keamanan peserta didik dari ancaman penularan virus Covid-19. 

Sebelum melaksanakan PJJ, harus dipastikan juga peserta didik dapat dengan mudah mengoperasikan perangkat yang mereka gunakan. Minimal, ada pihak keluarga yang membantu dalam kelancarannya. Selain kemampuan mengoperasikan perangkat, peserta harus memahami bagaimana cara mengkases dan mengirimkan informasi berupa tugas yang diberikan selama pelaksanaan PJJ. Untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, tentu akan dituntut kemampuan yang lebih dari itu.

  • Kemampuan Literasi TIK Guru

Guru harus bisa mengelola platform PJJ yang digunakan. Kemahiran dalam mengelola platform PJJ yang digunakan akan sangat mempermudah keterlaksanaan dan kesuksesan PJJ. Pada akhirnya tujuan pembelajaran akan tercapai.

  • Kebebasan Memilih Platform PJJ

Meskipun platform PJJ telah dirancang dengan baik oleh pemerintah, perlu kiranya pemerintah memberikan kebebasan kepada guru maupun satuan pendidikan untuk memilih platform yang cocok. Cocok menurut karakteristik pembelajaran maupun situasi dan kondisi yang ada. Yang terpenting adalah tujuan utama dari PJJ tercapai.

Itulah lima hal pokok yang perlu dipastikan oleh pemerintah untuk kesuksesan PJJ. Lima hal tersebut tidak hanya untuk era pandemi, setelah keadaan normal pun tetap menjadi syarat yang pokok. Termasuk jika kombinasi pembelajaran tatap muka dan online diberlakukan. Kedepan kemampuan literasi TIK adalah skill yang wajib dimiliki. Dengan demikian, bagaimanapun keadaannya dan apapun tantangannya, pendidikan akan maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun