Mohon tunggu...
Muhammad Raihan
Muhammad Raihan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ekonomin Islam UINSU

KKN-DR 141 UINSU 2020

Selanjutnya

Tutup

Money

Perbedaan Mazhab Ekonomi Islam

31 Agustus 2020   21:10 Diperbarui: 31 Agustus 2020   21:14 3515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baqr as-Sadr (welayat.org)

1. Mazhab Baqir as-Sadr

Mazhab yang dipelopori oleh Baqir as-Sadr ini dengan bukunya yang berjudul "Iqtishaduna", berpendapat bahwa Ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Keduanya tidak pernah dapat disatukan karena keduanya berasal dari filosofi yang kontradiktif, yang mana berdampak pada peerbedaan cara pandang keduanya dalam melihat masalah ekonomi.

Mazhab ini juga menolak pandangan ekonomi konvensional mengenai keinginan manusia yang tak terbatas dengan sumber daya alam yang terbatas. Dengan menggunakan dalil Q.S. Al-Qomar ayat 49 bahwasanya Allah telah mengatur segala sesuatu dengan ukuran yang sempurna. Kemudian mengenai keinginan manusia yang tak terbatas mereka membantahnnya dan mengambil contoh, manusia akan berhenti minum jika dahaganya sudah terpuaskan.

Selain itu, semua teori yang dikembangkan oleh ekonomi konvensional ditolak dan mazhab ini berusaha menyusun teori-teori baru dalam ekonomi yang langsung digali dan direduksi dari Al-Quran dan As-Sunnah.

2. Mazhab Mainstream

M. Umar Capra (arabnews.com)
M. Umar Capra (arabnews.com)
Salah satu tokoh yang terkenal dalam mazhab ini iala M. Umar Capra. Dalam mazhab ini terdapat perbedaan pandangan dengan mazhab Baqir as-Sadr, yang mana mazhab ini berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tak terbatas sedangkan sumber daya alam yang tersedia terbatas sebagaimana pandangan ekonomi konvensional, dengan dalil Q.S. Al-Baqarah yang artinya:

"Dan sungguh  akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar"

Mayoritas tokoh-tokoh mazhab ini memiliki dukungan dan akses ke berbagai negara, sehingga pemikirannya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. diantara mereka banyak yang belajar dan mengajar di universitas-universitas barat, sehingga mazhab ini tidak pernnah membuang sekaligus teori-teori ekonomi konvensional. Pendek kata, mengambil yang bermanfaat dan membuang yang tidak sesuai dengan Islam.

3. Mazhab Alternatif-Kritis

Timut Kuran (religiousfreedominstitute.org)
Timut Kuran (religiousfreedominstitute.org)
Mazhab ini dipelopori oleh Timur Kuran (Ketua Jurusan Ekonomi University of Sourthen California). Mazhab ini merupakan mazhab yang banyak memberikan kritikan terhadap mazhab-mazhab sebelumnya, mazhab Baqir dikritik sebagai mazhab yang berusaha menemukan hal baru yang sebenarnya sudah ditemukan oleh orang lain. Sementara mazhab mainstream diklaim sebagai jiplakan dari ekonomi neoklasik yang menghilangkan variabel riba dan memasukkan variabel zakat dan niat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun