Mohon tunggu...
Mh Asdar
Mh Asdar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mata Kuliah Teori Belajar dan Konsep Mengajar Universitas Pelita Harapan

Non Sibi Sed Patriae

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Behaviorism: Teori Belajar Perilaku

10 September 2021   09:32 Diperbarui: 10 September 2021   09:34 3151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap guru tahu bahwa mereka biasanya akan memiliki siswa di kelas yang sulit diatur dan diajak bekerja sama. Tingkah laku mereka biasanya sulit dikendalikan dan membutuhkan kerja ekstra untuk membuat mereka memperhatikan dan berhenti mengganggu orang lain. Selain itu, sangat penting untuk belajar mengenai teori belajar dan menyadari bahwa ada metode dan pemikiran yang berbeda tentang bagaimana orang belajar.

Behaviorisme atau teori belajar perilaku adalah konsep populer yang berfokus pada bagaimana siswa belajar. Behaviorisme berfokus pada gagasan bahwa semua perilaku dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan. Teori belajar ini menyatakan bahwa perilaku dipelajari dari lingkungan, dan mengatakan bahwa faktor bawaan atau bawaan memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap perilaku. 

Behaviorisme adalah kunci bagi pendidik karena berdampak pada bagaimana siswa bereaksi dan berperilaku di kelas, dan menunjukkan bahwa guru dapat secara langsung mempengaruhi bagaimana siswa berperilaku. 

Ini juga membantu guru memahami bahwa lingkungan rumah dan gaya hidup siswa dapat memengaruhi perilaku mereka, membantu mereka melihatnya secara objektif dan bekerja untuk membantu peningkatan.

Di kelas, teori pembelajaran perilaku adalah kunci dalam memahami bagaimana memotivasi dan membantu siswa. Transfer informasi dari guru ke peserta didik dari respon terhadap stimulus yang tepat dan bagaimana mereka harus bereaksi dan menanggapi rangsangan tertentu. Hal ini perlu dilakukan secara berulang-ulang dan secara teratur mengingatkan siswa perilaku apa yang dicari oleh seorang guru.

Penguatan positif adalah kunci dalam teori belajar perilaku. Tanpa penguatan positif, siswa akan dengan cepat mengabaikan tanggapan mereka karena tampaknya tidak berhasil. 

Misalnya, jika siswa seharusnya mendapatkan stiker setiap kali mereka mendapat nilai A dalam ujian dan kemudian guru berhenti memberikan penguatan positif itu siswa mungkin lebih sedikit mendapatkan nilai A pada ujian mereka karena perilaku tersebut tidak terkait dengan hadiah untuk mereka.

Motivasi memainkan peran penting dalam pembelajaran perilaku. Penguatan positif dan negatif dapat menjadi motivator bagi siswa. Misalnya, seorang siswa yang menerima pujian untuk nilai ujian yang baik lebih mungkin untuk mempelajari jawaban secara efektif daripada siswa yang tidak menerima pujian untuk nilai ujian yang baik. 

Siswa yang tidak mendapat pujian mengalami penguatan negative otak mereka memberi tahu mereka bahwa meskipun mereka mendapat nilai bagus itu tidak terlalu penting sehingga, materi ujian menjadi tidak penting bagi mereka. Sebaliknya siswa yang menerima penguatan positif melihat korelasi langsung dengan keunggulan berkelanjutan sepenuhnya didasarkan pada respons itu terhadap stimulus positif.

Guru dapat menerapkan teknik strategi pembelajaran perilaku di kelas mereka dengan banyak cara :

  1. Latihan. Guru dapat mempraktikkan keterampilan menggunakan pola latihan untuk membantu siswa melihat pengulangan dan penguatan yang digunakan teori pembelajaran perilaku.
  2. Tanya Jawab. Guru dapat menggunakan pertanyaan sebagai stimulus dan jawaban sebagai respon, secara bertahap semakin sulit dengan pertanyaan untuk membantu siswa.
  3. Praktek yang dipandu. Guru dapat terlibat langsung dalam membantu siswa melewati masalah untuk memberi mereka penguatan dan demonstrasi perilaku yang guru inginkan mereka ikuti.
  4. Peninjauan rutin. Ulasan penting untuk teori pembelajaran perilaku. Kembali ke materi dan memberikan penguatan positif akan membantu siswa menyimpan informasi dengan lebih baik.
  5. Penguatan positif. Kelas behavioris memanfaatkan penguatan positif secara teratur. Ini bisa dalam bentuk penguatan dan pujian verbal, sistem penghargaan, hak istimewa tambahan, dan banyak lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun