Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Konsep Bukber yang Memberikan Kesan dan Lebih Bermakna

16 Maret 2025   21:35 Diperbarui: 16 Maret 2025   21:53 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuk usia 40 tahun sepertinya memang usia yang sudah lebih nyaman berada di rumah. Memang tidak semua orang berpikiran dan merasa nyaman dengan kondisi seperti ini. Apalagi kalau memasuki bulan puasa. Perlahan undangan untuk buka bersama pun mulai berangsur berkurang. Jika pun ada, pasti hanya orang-orang terdekat saja dan itu pun jumlahnya sangat terbatas. 

Memiliki circle pertemanan yang banyak tentu juga memiliki ciri khas masing-masing. Ada yang disatukan karena kesamaan hobi tertentu, ada juga yang disatukan karena sama-sama menyekolahkan anak di sekolah yang sama, bahkan ada juga yang karena lingkungan tempat tinggal. 

Biasanya selalu merencanakan bukber di awal-awal karena pertengahan dan jelang akhir sudah beberapa bahkan sebagian besar melakukan ritual mudik ke kampung halaman. 

Nah, bukber memang tidak bisa dilepas dari yang namanya ritual Ramadan dan adanya sekali setahun. Banyak yang menjadikannya sebagai momen untuk tetap memperkuat silaturahim, bagi-bagi hampers atau mungkin sekadar ingin kumpul karena boleh jadi setiap harinya masing-masing sibuk dengan dunianya. 

Namun, yakinkah setelah bukber iman akan bertambah kuat? Apakah setelah bukber, tidak ada rasa minder, iri bahkan dengki yang muncul karena melihat perkembangan salah satu kawan kita makin naik dan dimudahkan segala kehidupannya? Jika memang iya, silakan saja melakukan bukber. 

Jika tidak memberikan apa-apa selain lelah, uang pun terkuras karena menu bukber di luar biasanya lebih mahal, maka sudah sewajarnya ditolak saja, bukan? 

Bukber Bermakna, Perhatikan Konsepnya

Saya sangat senang kalau ada bukber dilakukan yang menjadikan siapa pun yang hadir bertambah ketaatan dan kebahagiaannya. Sangat sedih ketika kemudian bukber justru menyisakan kenangan buruk tak terlupakan setiap kali Ramadan datang. Bahkan bisa jadi berada di titik trauma mendalam. Sungguh kasihan. 

Lalu, konsep seperti apa yang membuat bukber lebih bermakna? Berikut beberapa konsep yang perlu diperhatikan, kalau perlu diterapkan:

Bukber dengan Tantangan Kebaikan 

Bisa dibuat dengan mengajak anak atau keluarga kita untuk ikut bermain tantangan tertentu yang mendukung bertambahnya wawasan akan keislaman. Misalnya sebelum adzan maghrib berkumandang bisa dengan cara:

Main ular tangga juz Amma

Nah, permainan ini akan disukai anak-anak. Namun, orang tua juga harus ikut supaya menjadi role model di depan mata anak-anak bahwa orang tua mereka itu menyenangkan dan suka murojaah hafalan. Sebab, orang tua yang ikutan bermain maka akan dengan mudah jika sambil jalannya. 

Ada tausiyah sebelum berbuka puasa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun