"Bun, besok sahur sama apa?"
"Bun, buka puasanya mau sama panekuk juga ya."
"Bun, ayah katanya mau es teh sama mendoan."
"Bun, habis Subuh kita jalan agak jauh lagi ya."
Dan masih banyak  lagi pertanyaan ataupun pernyataan dari anak sulung yang sampai hari ke-15 ini puasanya masih full. Padahal masih TK dan usianya juga masih jelang 7 tahun.Â
Nah, di sinilah aktivitas di bulan Ramadan saya sebagai ibu menjadi bertambah. Saya harus selalu on fire agar Ramadan-nya anak-anak memiliki nilai yang lebih baik.Â
Aktivitas di Saat Sahur
Membangunkan anak untuk sahur jujur saja itu tantangan. Namun, tahun ini tak seberat tahun lalu. Anak sulung sudah memahami bahwa setiap jam 2 dini hari akan ada prosesi membangunkan yang akan memutus kenyamanannya dalam tidur. Apalagi kemarin sudah diajari membuat semacam alat musik perkusi dari botol bekas susu sebagai alat untuk membangunkan sahur.Â
Nah, setelah sahur ini yang rawan sekali ngantuk dan keinginan tidur kembali sangat besar. Makanya, untuk anak aktif perlu diberikan kegiatan lain supaya azan Subuh tidak terlewat darinya.Â
Berikut adalah beberapa aktivitas saat sahur untuk mendampingi anak hingga menantikan azan Subuh:
- Menebalkan huruf Alquran
- Membaca novel anak
- Mengisi TTS Majalah Anak Islami
- Tebak-tebakanÂ
- Dan terkadang nonton serial TV via streamingÂ
Posisi saya sebagai ibu kadang hanya duduk menemani meskipun seringnya jadi banyak bicara karena diajak ngomong terus sama anak. Namun, kalau si anak lihat saya sedang duduk depan laptop, biasanya aktivitas di atas dilakukan mandiri.Â
Aktivitas Pasca Salat Subuh
Seringnya ajak jalan Subuh. Ketika saya merasa lelah karena ada tugas menulis yang perlu saya selesaikan, maka aktivitas ini tidak terlaksana. Saya minta ijin untuk tidur di atas jam 7 agar bisa sedikit memulihkan tenaga. Dan anak saya menjadi yang sering membangunkan kalau sudah merasa lama sendirian beraktivitas. Ya, si anak sering tidak tidur pasca Subuh.Â
Aktivitas Seharian Jelang Buka Puasa
